Gaza – Serangan udara yang dilakukan jet tempur Israel menewaskan dua pejuang militan Palestina, Minggu (27/3). Serangan udara itu dilakukan di tengah masih tingginya ketegangan di kawasan tersebut, walau kedua belah pihak telah samasama menunjukkan keinginan kembali menaati kesepakatan gencatan senjata yang telah mereka sepakati sebelumnya. Jihad Islam, yaitu kelompok militan yang selama lebih dari sepekan ini terus meluncurkan serangan roket ke arah Israel, menyatakan dua orang yang tewas itu merupakan anggota mereka.
Militer Israel sendiri hingga berita ini diturunkan belum berkomentar. Pekan lalu, sebagai balasan atas serangan roket yang ditujukan ke wilayahnya, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, wilayah yang selama ini dikuasai pejuang militan Palestina, Hamas. Serangan itu menewaskan lima militan dan empat warga sipil Palestina. Sementara itu, lebih dari 70 roket telah menghantam wilayah Israel sejak ketegangan di wilayah perbatasan Palestina- Israel tersebut memanas kembali.
Militan Palestina di Gaza menyatakan serangan roket dan mortar itu mereka lancarkan untuk membalas serangan Israel. Serangan-serangan tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, namun cukup mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari warga di Israel bagian selatan. Indikasi untuk kembali menaati kesepakatan gencatan senjata telah dimunculkan oleh kedua belah pihak yang bertikai.Dalam pidatonya di depan kabinet, Minggu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel sebenarnya sama sekali tidak berniat meningkatkan ketegangan di Gaza.
Dia mengatakan bahwa wilayah tersebut selama ini relatif tenang sejak akhir perang Gaza yang berlangsung antara Desember 2008 hingga Januari 2009. Namun, ia menegaskan, “Kita tak akan ragu untuk menggunakan keampuhan angkatan bersenjata Israel dalam melawan mereka yang menyerang warga kita.” Sebelumnya, pada Sabtu (26/3), Hamas menyatakan mereka akan berhenti menembakkan roket ke Israel jika Israel bersedia menghentikan serangannya.
Juru bicara Hamas, Ismail Rudwan, menyatakan mereka berkomitmen damai sejauh Israel juga berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya telah sama-sama mereka sepakati. Ketika mengunjungi lokasi itu, komandan militer wilayah selatan Israel Mayjen Tal Pisso mengatakan Hamas tidak dapat memberlakukan ketenangan di Gaza.
Militer Israel sendiri hingga berita ini diturunkan belum berkomentar. Pekan lalu, sebagai balasan atas serangan roket yang ditujukan ke wilayahnya, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza, wilayah yang selama ini dikuasai pejuang militan Palestina, Hamas. Serangan itu menewaskan lima militan dan empat warga sipil Palestina. Sementara itu, lebih dari 70 roket telah menghantam wilayah Israel sejak ketegangan di wilayah perbatasan Palestina- Israel tersebut memanas kembali.
Militan Palestina di Gaza menyatakan serangan roket dan mortar itu mereka lancarkan untuk membalas serangan Israel. Serangan-serangan tersebut tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa, namun cukup mengganggu rutinitas kegiatan sehari-hari warga di Israel bagian selatan. Indikasi untuk kembali menaati kesepakatan gencatan senjata telah dimunculkan oleh kedua belah pihak yang bertikai.Dalam pidatonya di depan kabinet, Minggu, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan Israel sebenarnya sama sekali tidak berniat meningkatkan ketegangan di Gaza.
Dia mengatakan bahwa wilayah tersebut selama ini relatif tenang sejak akhir perang Gaza yang berlangsung antara Desember 2008 hingga Januari 2009. Namun, ia menegaskan, “Kita tak akan ragu untuk menggunakan keampuhan angkatan bersenjata Israel dalam melawan mereka yang menyerang warga kita.” Sebelumnya, pada Sabtu (26/3), Hamas menyatakan mereka akan berhenti menembakkan roket ke Israel jika Israel bersedia menghentikan serangannya.
Juru bicara Hamas, Ismail Rudwan, menyatakan mereka berkomitmen damai sejauh Israel juga berkomitmen terhadap perjanjian gencatan senjata yang sebelumnya telah sama-sama mereka sepakati. Ketika mengunjungi lokasi itu, komandan militer wilayah selatan Israel Mayjen Tal Pisso mengatakan Hamas tidak dapat memberlakukan ketenangan di Gaza.
Koran Jakarta
0 komentar:
Post a Comment