Clock By Blog Tips

Friday, November 19, 2010

Urusan NATO di Turki Tak Akan Mengancam Iran

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah konferensi yang digelar di Kota Baku, Azerbaijan pada 18 November 2010. Ahmadinejad mengatakan bahwa kemungkinan pemasangan unsur-unsur sistem pertahanan rudal NATO di Turki tidak mengancam Iran. (Foto: AP)
Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dalam sebuah konferensi yang digelar di Kota Baku, Azerbaijan pada 18 November 2010. Ahmadinejad mengatakan bahwa kemungkinan pemasangan unsur-unsur sistem pertahanan rudal NATO di Turki tidak mengancam Iran. (Foto: AP)
BAKU  – Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan bahwa kemungkinan pemasangan unsur-unsur sistem pertahanan rudal NATO di Turki tidak mengancam Iran.

"NATO tidak menghadirkan ancaman bagi Iran. NATO tidak mampu memainkan peran apapun dalam kemajuan global di masa depan," ujar Ahmadinejad.
Berbicara di Baku, ibukota Azerbaijan, Ahmadinejad mengatakan, "Masa ketika potensi militer digunakan untuk menyelesaikan masalah politik telah berlalu."

Kekuatan dunia harus berhenti mengancam Iran jika mereka ingin mencapai hasil dalam pembicaraan tentang program nuklir Iran, ujar Ahmadinejad.

"Jika mereka ingin mencapai hasil yang positif, mereka harus berhenti berpikir sebagai agresor. Ada di antara mereka yang berpikir sebagai agresor dan mereka pikir mereka bisa mencapai hasil yang positif dengan menekan dan mengancam kami," ujarnya.
"Mereka harus mengubah metode lama, jika tidak hasilnya akan tetap sama. Tidak ada embargo yang bisa mengubah rakyat Iran."

Kedua pihak telah menyatakan kesiapannya untuk bertemu dalam perundingan tanggal 5 Desember tapi belum menyepakati tempatnya, dan Ahmadinejad telah mensinyalir bahwa setidaknya beberapa aktivitas Iran tidak akan tersentuh.
Dia mengatakan bahwa Iran telah menawarkan untuk mengadakan pertemuan itu di Istanbul dan keenam negara tersebut mengusulkan Jenewa.
Barat mencurigai Iran ingin membangun senjata atom tapi Teheran mengatakan program nuklirnya dirancang murni untuk membangkitkan listrik.

Minggu lalu, media Turki mengatakan Ankara akan setuju untuk memasang sistem pertahanan rudal jika tiga persyaratan mereka diterima.
Pertama, pemerintah Turki bersikukuh membangun NATO, tapi bukan sistem pertahanan rudal AS. Kedua, tameng anti-rudal harus dipasang di semua negara anggota aliansi. Dan ketiga, Ankara tidak akan membiarkan NATO mengubah Turki menjadi sebuah negara garda depan aliansi seperti di masa Perang Dingin.

Pada hari Selasa (16/11), Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan tengah melakukan konsultasi dengan Turki tentang kemungkinan pemasangan unsur-unsur sistem pertahanan rudal NATO.
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan pada tanggal 12 November mengatakan Ankara akan mengumumkan keputusan akhirnya mengenai pemasangan itu pada konferensi NATO di Lisborn. (rin/nk/an)

suaramedia

Beware | Interesting

0 komentar:

Post a Comment