New York - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyambut baik keputusan rezim Israel untuk menarik pasukan dari sebagian wilayah Ghajar, yaitu desa yang terletak di perbatasan Israel dan Lebanon yang merupakan wilayah netral yang ditentukan PBB.
Seperti yang disampaikan salah satu juru bicaranya, Farhan Haq, di Markas Besar PBB, New York, Kamis, Ban Ki-moon menyatakan penarikan pasukan Israel dari bagian utara Desa Ghajar itu akan menjadi langkah penting menuju penerapan sepenuhnya Resolusi 1701 yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB tahun 2006.
"PBB akan terus bekerja sama secara erat dengan semua pihak dalam proses selanjutnya untuk menentukan status akhir Ghajar," kata Ban.
Israel menduduki Ghajar seperti juga Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengannya dari Suriah dalam perang pada tahun 1967. Selain Ghajar, Israel juga menduduki Dataran Tinggi Golan, wilayah Israel yang berbatasan dengan Suriah.
Penduduk Ghajar pada 1981 mendapatkan kewarganegaraan Israel namun mereka menganggap diri sendiri sebagai warga Suriah.
Israel sempat menyingkir dari Ghajar utara pada 2000, yang menandai pendudukan selama 22 tahun di Lebanon selatan.
Namun Israel menduduki Ghajar 2006 saat pasukan rezim itu berperang melawan Hizbullah, kelompok yang memiliki perwakilan menteri di pemerintahan Lebanon.
Dalam pernyataannya, Sekjen Ban Ki-moon memuji semua pihak atas komitmen mereka menjalankan Resolusi DK-PBB 1701.
Sekjen menekankan tekad dan komitmen PBB untuk memajukan pelaksanaan resolusi secara penuh.
Sebelumnya pada Rabu (17/11) Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Mayor Jenderal Alberto Asarta Cuevas, dilaporkan telah berbicara melalui saluran telpon dengan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel.
Dalam percakapan keduanya, pejabat tinggi Israel itu mengungkapkan bahwa Kabinet Keamanan Israel telah secara prinsip menerima proposal UNIFIL untuk memfasilitasi penarikan pasukan Israel dari Ghajar utara.
Kini UNIFIL masih menunggu pernyataan resmi tertulis menyangkut informasi rinci penarikan pasukan Israel, termasuk tanggal langkah tersebut akan diwujudkan.
Dalam tugasnya menjaga perdamaian di Lebanon, UNIFIL didukung oleh sekitar 15.000 anggota pasukan dari puluhan negara, termasuk Indonesia.
Anggota pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang dikenal sebagai Kontingen Garuda (Konga)dan melekat ke UNIFIL berjumlah sekitar 1.300 personil.
(ANT/A024)
Seperti yang disampaikan salah satu juru bicaranya, Farhan Haq, di Markas Besar PBB, New York, Kamis, Ban Ki-moon menyatakan penarikan pasukan Israel dari bagian utara Desa Ghajar itu akan menjadi langkah penting menuju penerapan sepenuhnya Resolusi 1701 yang dikeluarkan Dewan Keamanan PBB tahun 2006.
"PBB akan terus bekerja sama secara erat dengan semua pihak dalam proses selanjutnya untuk menentukan status akhir Ghajar," kata Ban.
Israel menduduki Ghajar seperti juga Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengannya dari Suriah dalam perang pada tahun 1967. Selain Ghajar, Israel juga menduduki Dataran Tinggi Golan, wilayah Israel yang berbatasan dengan Suriah.
Penduduk Ghajar pada 1981 mendapatkan kewarganegaraan Israel namun mereka menganggap diri sendiri sebagai warga Suriah.
Israel sempat menyingkir dari Ghajar utara pada 2000, yang menandai pendudukan selama 22 tahun di Lebanon selatan.
Namun Israel menduduki Ghajar 2006 saat pasukan rezim itu berperang melawan Hizbullah, kelompok yang memiliki perwakilan menteri di pemerintahan Lebanon.
Dalam pernyataannya, Sekjen Ban Ki-moon memuji semua pihak atas komitmen mereka menjalankan Resolusi DK-PBB 1701.
Sekjen menekankan tekad dan komitmen PBB untuk memajukan pelaksanaan resolusi secara penuh.
Sebelumnya pada Rabu (17/11) Komandan Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL), Mayor Jenderal Alberto Asarta Cuevas, dilaporkan telah berbicara melalui saluran telpon dengan Direktur Jenderal Kementerian Pertahanan Israel.
Dalam percakapan keduanya, pejabat tinggi Israel itu mengungkapkan bahwa Kabinet Keamanan Israel telah secara prinsip menerima proposal UNIFIL untuk memfasilitasi penarikan pasukan Israel dari Ghajar utara.
Kini UNIFIL masih menunggu pernyataan resmi tertulis menyangkut informasi rinci penarikan pasukan Israel, termasuk tanggal langkah tersebut akan diwujudkan.
Dalam tugasnya menjaga perdamaian di Lebanon, UNIFIL didukung oleh sekitar 15.000 anggota pasukan dari puluhan negara, termasuk Indonesia.
Anggota pasukan penjaga perdamaian Indonesia yang dikenal sebagai Kontingen Garuda (Konga)dan melekat ke UNIFIL berjumlah sekitar 1.300 personil.
(ANT/A024)
(ANTARA News)
0 komentar:
Post a Comment