Stephen Bosworth di Korut |
SEOUL-- Korea Utara mengaku program pengayaan uranium adalah sangat disayangkan tetapi bukan satu krisis. Hal itu dikatakan utusan khusus Amerika Serikat untuk negara komunis itu Senin (22/11).
"Kami telah ketahui tentang ini selama beberapa kali," kata Stephen Bosworth kepada Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sung-Hwan di Seoul, menurut laporan kantor berita Yonhap. "Hal itu perkembangan yang sangat disayangkan, tapi bukanlah sebuah krisis," ucap Bosworth.
Kim juga menyepelekan pengungkapan akhir pekan mengenai program nuklir Korea Utara itu. "Kami perlu banyak data intelijen dan analisis mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada program tersebut," katanya kepada Bosworth, yang akan juga pergi ke Jepang dan China pada pekan ini.
Seorang pakar Amerika dalam wawancara dengan surat kabar New York Times akhir pekan menjelaskan telah mengunjungi satu pabrik pengayaan uranium baru modern dilengkapi dengan sedikitnya 1.000 sentrifugal pada 12 November di kompleks nuklir Yongbyon, Korea Utara.
Profesor Siegfried Hecker dari Universitas Standford menyebutkan fasilitas itu "menakjubkan", dan menambahkan dia diberitahu bahwa fasilitas itu sudah memproduksi uranium tingkat rendah, meskipun tidak ada cara untuk memastikan apakah pabrik itu beroperasi penuh. Para pejabat Amerika Minggu menuduh Korea Utara melanggar sanksi-sanksi PBB dan berusaha mengguncang kawasan tersebut melalui pengakuan program nuklirnya. (Ant/OL-04)
"Kami telah ketahui tentang ini selama beberapa kali," kata Stephen Bosworth kepada Menteri Luar Negeri Korea Selatan Kim Sung-Hwan di Seoul, menurut laporan kantor berita Yonhap. "Hal itu perkembangan yang sangat disayangkan, tapi bukanlah sebuah krisis," ucap Bosworth.
Kim juga menyepelekan pengungkapan akhir pekan mengenai program nuklir Korea Utara itu. "Kami perlu banyak data intelijen dan analisis mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada program tersebut," katanya kepada Bosworth, yang akan juga pergi ke Jepang dan China pada pekan ini.
Seorang pakar Amerika dalam wawancara dengan surat kabar New York Times akhir pekan menjelaskan telah mengunjungi satu pabrik pengayaan uranium baru modern dilengkapi dengan sedikitnya 1.000 sentrifugal pada 12 November di kompleks nuklir Yongbyon, Korea Utara.
Profesor Siegfried Hecker dari Universitas Standford menyebutkan fasilitas itu "menakjubkan", dan menambahkan dia diberitahu bahwa fasilitas itu sudah memproduksi uranium tingkat rendah, meskipun tidak ada cara untuk memastikan apakah pabrik itu beroperasi penuh. Para pejabat Amerika Minggu menuduh Korea Utara melanggar sanksi-sanksi PBB dan berusaha mengguncang kawasan tersebut melalui pengakuan program nuklirnya. (Ant/OL-04)
mediaindonesia
0 komentar:
Post a Comment