TOKYO--Jepang berencana mengirim pasukan nontempur untuk pertama kali ke pulau paling baratnya untuk menanggapi gerakan Angkatan Laut China di Laut China Timur, kata surat kabar bisnis Nikkei, Minggu (21/11).
Tindakan itu dapat memicu kemarahan China. Rencana itu untuk mengirim 100 tentara ke Yonaguni, sekitar 110 km timur Taiwan dan 160 km barat daya kepulauan yang disengketakan, Laut China Timur yang disebut Diaoyu oleh China dan Senkaku di Jepang.
Namun itu tidak akan berlangsung sampai 2014 paling cepat. Hubungan antara dua negara ekonomi terbesar Asia itu memburuk sejak September setelah Jepang menahan seorang kapten kapal pukat harimau China karena menabrak dua kapal patroli Penjaga Pantai Jepang di lepas pantai pulau-pulau yang disengketakan yang kaya dengan cadangan gas.
Rencana itu melibatkan penggelaran personel bersenjata ringan untuk memantau kegiatan dan komunikasi kapal perang dan pesawat. Kemenerian Pertahanan juga mempertimbangkan pengiriman pasukan ke pulau Miyako dan Ishigaki barat Okinawa untuk meningkatkan keamanan perbatasan.
Pulau utama Okinawa adalah pangkalan 2.100 tentara Jepang. Kini tidak ada pasukan dikirim ke pulau-pulau di barat itu.
Para pejabat kementerian pertahanan tidak bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka. Tapi, kementerian itu, dalam sebuah laporan tahunan yang dikeluarkan September, mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan usaha untuk mempertahankan pulau-pulau barat daya Jepang, termasuk penggelaran satu satuan baru.
Kementerian itu mengajukan dana 30 juta yen (US$359.200) dalam permohonan anggaran belanja tahun 2011/2012 untuk riset mengenai penggelaran pasukan ke pulau Yonaguni dan pulau-pulau lainnya di wilayah barat daya. (Ant/OL-5)
Tindakan itu dapat memicu kemarahan China. Rencana itu untuk mengirim 100 tentara ke Yonaguni, sekitar 110 km timur Taiwan dan 160 km barat daya kepulauan yang disengketakan, Laut China Timur yang disebut Diaoyu oleh China dan Senkaku di Jepang.
Namun itu tidak akan berlangsung sampai 2014 paling cepat. Hubungan antara dua negara ekonomi terbesar Asia itu memburuk sejak September setelah Jepang menahan seorang kapten kapal pukat harimau China karena menabrak dua kapal patroli Penjaga Pantai Jepang di lepas pantai pulau-pulau yang disengketakan yang kaya dengan cadangan gas.
Rencana itu melibatkan penggelaran personel bersenjata ringan untuk memantau kegiatan dan komunikasi kapal perang dan pesawat. Kemenerian Pertahanan juga mempertimbangkan pengiriman pasukan ke pulau Miyako dan Ishigaki barat Okinawa untuk meningkatkan keamanan perbatasan.
Pulau utama Okinawa adalah pangkalan 2.100 tentara Jepang. Kini tidak ada pasukan dikirim ke pulau-pulau di barat itu.
Para pejabat kementerian pertahanan tidak bisa dihubungi untuk diminta komentar mereka. Tapi, kementerian itu, dalam sebuah laporan tahunan yang dikeluarkan September, mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan usaha untuk mempertahankan pulau-pulau barat daya Jepang, termasuk penggelaran satu satuan baru.
Kementerian itu mengajukan dana 30 juta yen (US$359.200) dalam permohonan anggaran belanja tahun 2011/2012 untuk riset mengenai penggelaran pasukan ke pulau Yonaguni dan pulau-pulau lainnya di wilayah barat daya. (Ant/OL-5)
mediaindonesia
0 komentar:
Post a Comment