Ketua tim perunding nuklir Iran Said Jalili (kanan) bersalaman dengan Ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano (kiri) di Teheran, Senin (21/5/2012). |
Iran mengancam akan menghancurkan pangkalan militer AS di seluruh
Timur Tengah dan menjadikan Israel sebagai sasaran cuma dalam beberapa
menit setelah diserang, kata media Iran, Rabu (4/7/2012). Sementara itu
Pengawal Revolusi Iran memperpanjang uji-coba penembakan rudal balistik
pada hari ketiga, Rabu.
Israel telah mengisyaratkan kemungkinan
menyerang Iran jika diplomasi gagal menghasilkan dihentikannya program
nuklir Iran. Amerika Serikat juga telah membicarakan aksi militer
sebagai pilihan terakhir, meskipun sering membujuk Israel untuk memberi
waktu agar sanksi ekonomi yang ditingkatkan berhasil terhadap Iran.
"Semua
pangkalan ini berada dalam jangkauan rudal kami, dan tanah pendudukan
(oleh Israel) juga adalah sasaran bagus buat kami," kata Amir Ali Haji
Zadeh, Komandan Divisi Udara Pengawal Revolusi, sebagaimana dikutip
kantor berita Fars.
Haji Zadeh menyatakan 35 pangkalan AS
berada dalam jangkauan rudal balistik Iran, yang paling canggih yang
telah dikatakan para komandan bisa mengenai sasaran yang berjarak 2.000
kilometer.
"Kami telah mengukur jarak untuk mendirikan pangkalan
dan menggelar rudal guna menghancurkan semua pangkalan ini dalam
beberapa menit setelah serangan," ia menambahkan sebagaimana dilaporkan
Reuters.
Tidak jelas dari mana Haji Zadeh memperoleh ukurannya
mengenai pangkalan AS di wilayah tersebut. Instalasi militer AS di Timur
Tengah berada di Bahrain, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Turki, dan
AS memiliki sebanyak 10 pangkalan lagi di Afghanistan serta Kyrgyzstan.
Banyak
pengamat pertahanan seringkali ragu mengenai apa yang mereka gambarkan
sebagai pernyataan militer yang dibesar-besarkan oleh Iran dan
mengatakan kemampuan militer negara Persia tersebut takkan bisa
menandingi sistem pertahanan AS yang canggih.
Media Iran
melaporkan ujicoba rudal yang berlangsung tiga hari dalam pelatihan
militer yang dijuluki "Great Prophet 7", yang melibatkan puluhan rudal
dan pesawat tanpa awak buatan dalam negerinya yang berhasil
menghancurkan pangkalan udara dalam simulasi.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Post a Comment