Peluru tajam digunakan dalam latihan angkatan bersenjata Suriah, menurut media resmi. |
Angkatan Bersenjata Suriah melakukan latihan militer
"skala besar" untuk menguji kemampuan "tempur dan kesiapan," menurut
laporan media resmi Suriah.
Latihan itu menunjukkan Suriah mampu "mempertahankan pesisir dari kemungkinan agresi," lapor kantor berita Sana.
Ketegangan dengan Turki meningkat setelah Suriah menembak jatuh pesawat tempur Turki bulan lalu.
Sementara itu, utusan PBB untuk Suriah Kofi Annan direncanakan akan berkunjung ke Damaskus Senin (09/07).
Annan mengatakan Sabtu (07/07) dalam komentar di
surat kabar Prancis Le Monde, bahwa rencana perdamaian enam poin yang
ia susun untuk Suriah, sejauh ini "gagal".
Peluru Tajam
Menteri Pertahanan Suriah Jendral Dawoud Rajha
termasuk salah satu pejabat tinggi yang hadir dalam latihan militer itu,
menurut laporan TV Suriah.
"Angkatan Laut kami memulai manuver operasional
taktis dengan peluru tajam, dan selama latihan ini roket diluncurkan,"
menurut laporan itu.
Latihan militer itu merupakan bagian dari pelatihan yang akan berlangsung selama beberapa hari, menurut Sana.
Sebagian kalangan dari oposisi Suriah menyerukan campur tangan militer asing untuk menggeser Presiden Bashar al-Assad.
Minggu lalu, Turki menerbangkan enam pesawat
tempur F-16 di dekat perbatasan dengan Suriah setelah Damaskus
menerbangkan helikopter di dekat perbatasan.
Turki juga telah mengerahkan peluncur roket dan
senjata antipesawat di perbatasan minggu lalu setelah Suriah menembak
jatuh pesawat F-4 tanggal 22 Juni.
Suriah mengatakan pesawat F-4 milik Turki ditembak jatuh di kawasan udara mereka.
Sementara itu, kerusuhan di Suriah hari Minggu
menewaskan 11 orang, menurut Komite Koordinasi Lokal (LCC), jaringan
aktivis yang berada di Suriah.
Tiga korban tewas adalah tentara yang membelot, menurut LCC
Sumber : BBC
0 komentar:
Post a Comment