Clock By Blog Tips

Wednesday, March 28, 2012

Ada 11 Rompi Bom di Kementerian Pertahanan

Personel Tentara Nasional Afganistan saat mengikuti pelatihan tentang radio oleh tentara Jerman di Camp Shaheen, dekat Mazar-i Sharif, Afganistan, Sabtu (24/3/2012).

Kabul - Gedung Kementerian Pertahanan Afganistan dilaporkan ditutup selama dua jam setelah 11 rompi bom ditemukan di dekat gedung dengan tingkat pengamanan tinggi di jantung kota Kabul tersebut.

Pihak berwenang Afganistan menangkap lebih dari 12 tentara Afganistan di Kabul, Selasa (27/3/2012), terkait kasus temuan itu dan kemungkinan serangan yang bisa menyebabkan banyak korban dari gedung tersebut, BBC mengutip sejumlah pejabat intelijen.

Terdapat laporan berbeda tentang jumlah tentara yang diciduk. BBC melaporkan 18 orang, sedangkan Al Jazeera mengatakan 16 orang. Sementara The New York Times hanya menyebut "lebih dari selusin".

Rencana serangan itu bisa menyebabkan "jatuhnya korban jiwa yang signifikan", menurut BBC dan beberapa orang yang ditahan itu merupakan personel Tentara Nasional Afganistan.

Namun, Kementerian Pertahanan Afganistan membantah laporan itu dan menyebutnya "gosip". Juru Bicara Kementerian Pertahanan Dawlat Wazeri, seperti dikutip BBC, mengatakan, kementerian tersebut tengah melacak orang-orang yang menyebarkan rumor itu ke media.

Sementara itu, menurut CBS News, rompi-rompi itu ditemukan di tiga ruang di sekeliling lapangan parkir kementerian tersebut. Meskipun penyelidikan masih berlangsung, diketahui bahwa 11 bus penuh tentara Afganistan dijadwalkan meninggalkan parkiran pada hari itu. Para penyelidik menduga satu pelaku akan mengenakan satu bom dan naik ke setiap bus tentara.

Serangan itu, jika terlaksana, juga akan mempermalukan Pemerintah Afganistan. Apalagi gedung kementerian itu berada tidak jauh dari Istana Kepresidenan.

Al Jazeera
melaporkan, kompleks kementerian itu dianggap sebagai salah satu gedung yang memiliki tingkat pengamanan paling ketat di ibu kota Afganistan.

Menurut Shukria Barakzai, mantan Ketua Komisi Pertahanan Afganistan, rencana serangan itu merupakan "bukti kuat tingginya tingkat infiltrasi" Taliban di pemerintahan.

"Pasti orang-orang yang memiliki hubungan dengan pemerintah, di Istana Presiden, di Kementerian Pertahanan, dan kementerian-kementerian lainnya...," katanya kepada Al Jazeera.

Rompi-rompi itu ditemukan pada hari yang sama dengan penembakan terhadap tiga personel militer NATO dalam dua serangan terpisah. Kedua serangan itu dilakukan oleh orang berseragam Tentara Nasional Afganistan.


Sumber : Kompas

0 komentar:

Post a Comment