Korea Selatan (Korsel) dan Amerika Serikat (AS) akan menandatangani perjanjian baru terkait kerjasama militer untuk menghadapi kemungkinan serangan Korea Utara (Korut). Kedua negara juga akan tetap menjalankan program latihan perang bersama.
Wakil Menteri Pertahanan Korea Selatan Lim Kwan-Bin hari Rabu pada wartawan mengatakan pihaknya menyadari masih ada kemungkinan provokasi oleh Korut pasca pengukuhan kekuasaan pada Kim Jong Un dan menjadikannya pemimpin militer setelah ayahnya, Kim Jong Il, meninggal dunia 17 Desember 2011 lalu.
Harapan akan menurunnya tensi di daerah perbatasan dikatakan masih belum memperlihatkan tanda-tanda akan terwujud. Beberapa pengamat memperkirakan Kim Jong Un akan mengambil langkah yang bisa memicu konflik di perbatasan untuk mendapatkan kepercayaan dimana Jong Un dikatakan para pengamat sebagai anak yang belum teruji.
Dua Korea terlibat perang fisik sejak 1950 hingga 1953, konflik keduanya berhenti oleh perjanjian gencatan senjata. Tensi daerah perbatasan meninggi pada bulan Maret 2010. Korsel menuduh Korut menembakkan torpedo ke kapal perang Korsel yang menewaskan puluhan orang. Tudingan Korsel itu dibantah Pyongyang. (France24/aso)
Sumber : MaiwaNews
0 komentar:
Post a Comment