Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan mengunjungi Pentagon untuk membahas strategi pertahanan AS di tengah adannya kebijakan penghematan. AS pun berniat untuk menghindari peperangan dalam skala besar.
Obama dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dan Kepala Staf Militer AS Jendral Martin Dempsey di Pentagon untuk mengatur strategi militer, seiring dengan adannya pemotongan dana anggaran pertahanan negara yang cukup signifikan.
AS berniat untuk menghindari peperangan dalam skala besar seperti di Irak dan Afghanistan. AS pun memusatkan perhatiannya di Asia. Salah satu strategi AS adalah menambah jumlah persenjataan bagi pasukan AS untuk menghadapi ancaman seperti misil jarak jauh dan radar milik China. Demikian seperti diberitakan Washington Post, Kamis (5/1/2012).
Pada Rabu kemarin, Perusahaan Boeing juga mengumumkan, akan menutup pabriknya di Wichita yang memproduksi pesawat militer AS.
"Seiring dengan adanya pemotongan dana anggaran pertahanan, dan juga adanya perubahan dari pelanggan. Boeing memutuskan untuk menutup pabriknya di Wichita untuk menghemat biaya, dan meningkatkan efisiensi kerja, serta persaingan," Vice President dan General Manager Boeing Mark Bass.
Boeing, Lockheed-Martin, Northrop Grumman, dan beberapa perusahaan lainnya juga terancam menghentikan produksinya karena adanya kebijakan itu. Hal ini bisa saja membuat banyak warga AS kehilangan pekerjaannya.
Tinjauan ulang terhadap anggaran pertahanan itu dipelopori oleh mantan Menteri Pertahanan AS Robert M. Gates. Pada 2011 lalu, Pentagon juga sudah mengumumkan akan adanya pengurangan dari jumlah personil marinir. Perampingan tubuh militer ini sebelumnya juga dilakukan AS pada pertengahan 1990 silam, tepatnya di akhir Perang Dingin.
Saat ini, AS masih mempekerjakan 202 ribu Marinir dan 565 ribu Angkatan Darat. Namun, AS pun berniat untuk memangkas jumlah personil marinir dari 15 ribu hingga 20 ribu, sementara itu AS juga akan mengurangi 20 ribu hingga 27 ribu personil angkatan daratnya.
Kebijakan penghematan ini juga sering dikecam oleh bakal calon kandidat Presiden AS dari Partai Republik. Mereka menilai, Obama memperlemah militer AS dan bersikap lembut terhadap Iran dan Korea Utara (Korut).
Obama dijadwalkan akan bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta dan Kepala Staf Militer AS Jendral Martin Dempsey di Pentagon untuk mengatur strategi militer, seiring dengan adannya pemotongan dana anggaran pertahanan negara yang cukup signifikan.
AS berniat untuk menghindari peperangan dalam skala besar seperti di Irak dan Afghanistan. AS pun memusatkan perhatiannya di Asia. Salah satu strategi AS adalah menambah jumlah persenjataan bagi pasukan AS untuk menghadapi ancaman seperti misil jarak jauh dan radar milik China. Demikian seperti diberitakan Washington Post, Kamis (5/1/2012).
Pada Rabu kemarin, Perusahaan Boeing juga mengumumkan, akan menutup pabriknya di Wichita yang memproduksi pesawat militer AS.
"Seiring dengan adanya pemotongan dana anggaran pertahanan, dan juga adanya perubahan dari pelanggan. Boeing memutuskan untuk menutup pabriknya di Wichita untuk menghemat biaya, dan meningkatkan efisiensi kerja, serta persaingan," Vice President dan General Manager Boeing Mark Bass.
Boeing, Lockheed-Martin, Northrop Grumman, dan beberapa perusahaan lainnya juga terancam menghentikan produksinya karena adanya kebijakan itu. Hal ini bisa saja membuat banyak warga AS kehilangan pekerjaannya.
Tinjauan ulang terhadap anggaran pertahanan itu dipelopori oleh mantan Menteri Pertahanan AS Robert M. Gates. Pada 2011 lalu, Pentagon juga sudah mengumumkan akan adanya pengurangan dari jumlah personil marinir. Perampingan tubuh militer ini sebelumnya juga dilakukan AS pada pertengahan 1990 silam, tepatnya di akhir Perang Dingin.
Saat ini, AS masih mempekerjakan 202 ribu Marinir dan 565 ribu Angkatan Darat. Namun, AS pun berniat untuk memangkas jumlah personil marinir dari 15 ribu hingga 20 ribu, sementara itu AS juga akan mengurangi 20 ribu hingga 27 ribu personil angkatan daratnya.
Kebijakan penghematan ini juga sering dikecam oleh bakal calon kandidat Presiden AS dari Partai Republik. Mereka menilai, Obama memperlemah militer AS dan bersikap lembut terhadap Iran dan Korea Utara (Korut).
Sumber : Okezone
0 komentar:
Post a Comment