Clock By Blog Tips

Monday, January 2, 2012

AS Persiapkan Perang Terhadap Iran


Tuduhan terakhir yang dibuat oleh Amerika Serikat terhadap Iran telah mengatur panggung untuk perang melawan Republik Islam, seorang analis Amerika mengatakan.

"Dengan latar belakang yang khas, propaganda alarmis telah di tempatkan, panggung kini digunakan untuk perang baru, kali ini dengan Iran," Robert Parry mengatakan dalam sebuah artikel di Global Research.

"Sekarang ada tuduhan mengenai Cascading Iran, sebagaimana dilakukan terhadap Irak, dengan momentum bergegas menuju perang," tambahnya.

Analis mencatat bahwa "sanksi-sanksi Barat lebih keras dan lebih keras terhadap Iran telah mendorong berbagai pihak lebih dekat dengan perang ... seperti yang terjadi dengan Irak -. Saat sanksi ekonomi lebih keras bergabung dengan pengerahan pasukan AS"

Peringatan "konsekuensi yang menghancurkan" satu "prospektif perang dengan Iran," Parry juga mengatakan tuduhan Washington bahwa Iran dengan cepat akan membangun sebuah bom nuklir menyerupai tuduhan bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal (WMD).

Pada tahun 2003, AS menginvasi Irak dengan dalih bahwa mantan diktator Irak Saddam Hussein memiliki Senjata Pemusnah Massal. Namun, kemudian terungkap bahwa tidak hanya Irak tidak memiliki WMD tetapi juga bahwa pemimpin AS dan Inggris menyadari tidak adanya senjata tersebut.

Analis AS mengecam laporan terbaru dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang Iran, mengatakan bahwa laporan tersebut "secara luas diterima seperti kebenaran Injil tanpa diskusi tentang apakah IAEA sumber bias dan dapat diandalkan."

Parry mengatakan bukti dokumenter menunjukkan bahwa Direktur Jenderal IAEA Yukiya Amano telah terinstal dengan dukungan dari Amerika Serikat dan bahwa dia secara pribadi menunjukkan kepada para pejabat AS dan Israel bahwa dia akan membantu peraihan tujuan mereka mengenai Iran.

Pada bulan November, IAEA menuduh Iran melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan senjata nuklir sebelum tahun 2003, menambahkan bahwa kegiatan ini "mungkin masih berlangsung."

Iran, bagaimanapun, menolak laporan itu sebagai "tidak seimbang, tidak profesional dan dipersiapkan dengan motivasi politik dan di bawah tekanan politik terutama dari Amerika Serikat."

Washington dan Tel Aviv telah berulang kali mengancam Tehran dengan "pilihan" serangan militer, didasarkan pada tuduhan mereka bahwa program nuklir Iran mungkin termasuk aspek militer rahasia.

Iran bersikeras bahwa dia memiliki hak untuk mengembangkan dan memperoleh teknologi nuklir untuk tujuan damai sebagai penandatangan Traktat Non-Proliferasi Nuklir dan anggota IAEA.



Sumber : Islamtimes

0 komentar:

Post a Comment