Puluhan rudal Patriot yang ditemukan di dalam kapal barang jurusan China dikemas dalam peti kemas yang diberi label "kembang api". Selain rudal canggih buatan AS tersebut, juga ditemukan tak kurang dari 160 ton bahan peledak di dalam kapal yang sampai saat ini masih ditahan di Finlandia.
"Tentu saja banyak pengiriman senjata dan perlengkapan pertahanan lain yang melalui Finlandia secara legal, tetapi dalam kasus ini, kargo tersebut ditandai berisi kembang api. Itu agak tidak lazim," tutur Menteri Dalam Negeri Finlandia Paivi Rasanen, Rabu (21/12/2011) malam waktu setempat atau Kamis (22/12/2011) dinihari WIB.
Finlandia pun langsung meluncurkan penyelidikan gabungan, yang melibatkan polisi, otoritas pabean, dan para pakar dari angkatan bersenjata. Hingga kini polisi masih terus menginterogasi 32 awak kapal M/S Thor Liberty, kapal berbendera Inggris yang membawa kargo mencurigakan tersebut, yang masih ditahan di Pelabuhan Kotka, Finlandia selatan.
Kapal milik perusahaan Torco Shipping asal Denmark tersebut diketahui meninggalkan Pelabuhan Emden, Jerman utara, 13 Desember, dan tiba di Kotka dua hari kemudian untuk mengambil muatan rantai jangkar. Tujuan akhir kapal barang tersebut adalah Pelabuhan Shanghai, China.
Saat dilakukan pemeriksaan rutin oleh petugas pelabuhan ditemukan sejumlah besar nitroguanidin, jenis bahan peledak sensitivitas rendah yang memiliki daya ledak tinggi, yang dikemas secara tidak layak. Para pekerja pun menggabarkan hal itu kepada para pengawas mereka, yang kemudian memeriksa lebih detail dan menemukan tak kurang dari 69 pucuk rudal Patriot dalam kontainer bertuliskan "kembang api".
"Kami mendapat informasi telah ditemukan 69 rudal Patriot di dalam kapal itu dan 160 ton bahan peledak," tutur Detective Superintendent Timo Vartanen dari Biro Penyelidik Nasional Finlandia.
Direktur Pelaksana Torco Shipping Thomas Mikkelsen menyatakan kaget dengan penemuan tersebut dan mengaku tak tahu-menahu soal muatan tersebut. Pejabat lain di perusahaan itu mengatakan, kemungkinan benda-benda tersebut dimuat di kapal Thor Liberty secara "tak sengaja".
Meski tujuan akhir kapal tersebut adalah Shanghai, China, tidak ada indikasi apa pun yang menyatakan siapa penerima rudal-rudal dan bahan peledak itu nantinya. Pihak kepolisian juga belum bisa mengkonfirmasi kabar bahwa kapal itu akan singgah dulu di Korea Selatan sebelum ke China.
Rudal Patriot adalah rudal darat-ke-udara yang dirancang khusus untuk menangkal serangan rudal lawan, sehingga sering disebut sebagai rudal antirudal. Rudal ini dibuat oleh perusahaan pertahanan Raytheon asal AS dan memulai debutnya di kancah Perang Teluk I tahun 1991.
Menurut keterangan di laman resmi Raytheon, rudal tersebut digunakan untuk melindungi kepentingan AS dan sekutu-sekutunya di seluruh dunia. Rudal Patriot hingga saat ini digunakan secara resmi di 12 negara, yakni Belanda, Jerman, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Yunani, Spanyol, Korea Selatan, Jordania, dan tentu saja AS sendiri.
Finlandia pun langsung meluncurkan penyelidikan gabungan, yang melibatkan polisi, otoritas pabean, dan para pakar dari angkatan bersenjata. Hingga kini polisi masih terus menginterogasi 32 awak kapal M/S Thor Liberty, kapal berbendera Inggris yang membawa kargo mencurigakan tersebut, yang masih ditahan di Pelabuhan Kotka, Finlandia selatan.
Kapal milik perusahaan Torco Shipping asal Denmark tersebut diketahui meninggalkan Pelabuhan Emden, Jerman utara, 13 Desember, dan tiba di Kotka dua hari kemudian untuk mengambil muatan rantai jangkar. Tujuan akhir kapal barang tersebut adalah Pelabuhan Shanghai, China.
Saat dilakukan pemeriksaan rutin oleh petugas pelabuhan ditemukan sejumlah besar nitroguanidin, jenis bahan peledak sensitivitas rendah yang memiliki daya ledak tinggi, yang dikemas secara tidak layak. Para pekerja pun menggabarkan hal itu kepada para pengawas mereka, yang kemudian memeriksa lebih detail dan menemukan tak kurang dari 69 pucuk rudal Patriot dalam kontainer bertuliskan "kembang api".
"Kami mendapat informasi telah ditemukan 69 rudal Patriot di dalam kapal itu dan 160 ton bahan peledak," tutur Detective Superintendent Timo Vartanen dari Biro Penyelidik Nasional Finlandia.
Direktur Pelaksana Torco Shipping Thomas Mikkelsen menyatakan kaget dengan penemuan tersebut dan mengaku tak tahu-menahu soal muatan tersebut. Pejabat lain di perusahaan itu mengatakan, kemungkinan benda-benda tersebut dimuat di kapal Thor Liberty secara "tak sengaja".
Meski tujuan akhir kapal tersebut adalah Shanghai, China, tidak ada indikasi apa pun yang menyatakan siapa penerima rudal-rudal dan bahan peledak itu nantinya. Pihak kepolisian juga belum bisa mengkonfirmasi kabar bahwa kapal itu akan singgah dulu di Korea Selatan sebelum ke China.
Rudal Patriot adalah rudal darat-ke-udara yang dirancang khusus untuk menangkal serangan rudal lawan, sehingga sering disebut sebagai rudal antirudal. Rudal ini dibuat oleh perusahaan pertahanan Raytheon asal AS dan memulai debutnya di kancah Perang Teluk I tahun 1991.
Menurut keterangan di laman resmi Raytheon, rudal tersebut digunakan untuk melindungi kepentingan AS dan sekutu-sekutunya di seluruh dunia. Rudal Patriot hingga saat ini digunakan secara resmi di 12 negara, yakni Belanda, Jerman, Jepang, Israel, Arab Saudi, Kuwait, Taiwan, Yunani, Spanyol, Korea Selatan, Jordania, dan tentu saja AS sendiri.
Sumber : theglobal-review
0 komentar:
Post a Comment