Clock By Blog Tips

Monday, December 12, 2011

Konflik Dua Korea Memanas Jelang Natal


Seoul - Korea Utara mengancam akan ada "konsekuensi tak terduga" dalam bentuk pembalasan apabila Korea Selatan nekat memasang lampu-lampu hias perayaan Natal di dekat perbatasan kedua negara, Minggu (11/12).

Laman resmi Korut, Uriminzokkiri, mengatakan, rencana pemasangan lampu Natal oleh Korsel sebagai "rencana perang psikologis yang kejam" dan mengancam akan ada pembalasan seketika begitu lampu dinyalakan. "Para penghasut perang musuh seharusnya sadar bahwa mereka akan bertanggung jawab penuh atas segala konsekuensi tak terduga yang mungkin disebabkan oleh rencana ini. Isu ini bukan sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja," tandas laman tersebut.

Kementerian Pertahanan Korsel sebelumnya menyatakan akan mempertimbangkan untuk menyetujui permintaan sebuah kelompok gereja di Seoul, yang ingin memasang lampu-lampu Natal di sebuah menara baja di puncak sebuah bukit yang dikendalikan pihak militer Korsel. Menara itu hanya terletak sekitar tiga kilometer dari garis perbatasan, dan masuk dalam jarak tembak meriam-meriam Korut.

Kedua Korea pada 2004 setuju menghentikan segala aktivitas provokasi di dekat perbatasan, dan sejak itu Korsel menghentikan tradisi menyalakan lampu Natal di dekat perbatasan. Namun, Seoul meneruskan tradisi itu Desember tahun lalu setelah terjadi ketegangan militer akibat tenggelamnya sebuah kapal korvet Korsel dan serangan Korut terhadap Pulau Yeonpyeong, Korsel.

Pihak Korut menuduh Korsel berusaha menyebarkan agama Kristen di kalangan rakyat dan prajurit Korut, yang bisa melihat kelap-kelip lampu-lampu Natal di seberang perbatasan. Menurut Departemen Luar Negeri AS, praktik kebebasan beragama tidak terjadi di Korut. 



Sumber : PesatNews

0 komentar:

Post a Comment