Clock By Blog Tips

Thursday, December 22, 2011

India Takut Kebangkitan Pakta Nuklir Korut - Pakistan


Setelah berita kematian Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Il meramaikan media massa, India semakin khawatir akan adanya pembaharuan perjanjian nuklir antara rivalnya, Pakistan dan Korut.

India merupakan salah satu negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Pyongyang. Namun India tetap mewaspadai negeri komunis itu karena tak menutup kemungkinan, Korut akan kembali menghidupkan perjanjian kerja sama nuklir dengan Pakistan. Hal ini akan semakin mengancam India yang hidup bersebelahan dengan Pakistan.
Korut dan Pakistan sendiri adalah mitra dekat bagi China yang selalu menjadi ancaman negara-negara Asia. Sejak Kim naik tahta pada 1994 silam, Korut dan Pakistan diduga membangun kerja sama dalam perdagangan senjata nuklir. Pakistan dituding memberikan teknologi nuklir ke Korut untuk program pengayaan uranium, sementara itu, Korut akan memberikan Pakistan sebuah misil balistik No Dong. Demikian seperti diberitakan India Times, Selasa (20/12/2011).

Pada 1993 mendiang mantan Perdana Menteri Pakistan Benazir Bhuto mengunjungi Pyongyang dan dirinya pun dikabarkan pulang membawa misil yang sudah dibongkar.
Pada 2011 ini, Bapak Nuklir Pakistan Abdul Qadhir Khan mengatakan pada media Amerika Serikat (AS), dirinya mengklaim, Korut mentransfer USD3 juta atau sekira Rp27 miliar ke pejabat militer Pakistan untuk mendapatkan alih teknologi nuklir.

Khan bahkan menunjukkan surat dari pejabat Korut yang ditujukan kepadanya pada 1998 silam yang berupa perjanjian rahasia alih teknologi nuklir antara Pakistan dan Korut. Barat pun menilai, surat itu adalah bukti otentik dari kerja sama nuklir Pakistan dan Korut.

Belakangan ini, India juga tampak berdialog dengan Korea Selatan (Korsel) dan Jepang mengenai isu Korut. India juga menilai, China tampak menyokong Korut dan Pakistan agar dapat mengimbangi kekuatan Jepang dan India di wilayah Asia.


Sumber : theglobal-review

Baca juga

0 komentar:

Post a Comment