 |
| F-15 |
Amerika Serikat dilaporkan siap untuk mengumumkan kesepakatan penjualan senjata multi-miliar dolar dengan Arab Saudi, yang meliputi penjualan 84 jet tempur ke Riyadh.
Perjanjian $ 29.4 milyar, juga menetapkan peningkatan lebih dari 70 pesawat tempur Saudi, seorang pejabat AS mengatakan pada kondisi anonimitas di Rabu, menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Barack Obama belum membuat publikasi tentang pakta tersebut.
Sekitar setahun yang lalu, Gedung Putih mendapat persetujuan kongres atas kesepakatan 10 tahun deal senjata USD 60 miliar dengan Riyadh, yang termasuk penjualan F-15, helikopter, rudal, bom, sistem radar peringatan dan kacamata visi-malam .
Pemerintahan Obama telah meyakinkan anggota parlemen AS bahwa peralatan militer yang disediakan di bawah kontrak tidak merupakan ancaman terhadap Israel.
Arab Saudi yang kaya minyak dianggap penting untuk keamanan energi AS dan platform utama untuk mempengaruhi politik Washington di Timur Tengah.
Selama menyebarnya pemberontakan populer di Timur Tengah dan Afrika Utara sejak awal 2011, Riyadh telah menjadi pendukung setia rezim-rezim otokratis di wilayah dalam menindak gerakan pro-demokrasi yang sedang berlangsung.
Di Yaman, para pemrotes anti pemerintah terus menentang Presiden Ali Abdullah Saleh, yang menikmati dukungan Saudi dan AS, yang bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan orang sejak awal pemberontakan populer di akhir Januari.
Pada 14 Maret, pasukan Saudi, bersama dengan pasukan dari Uni Emirat Arab, menginvasi Bahrain untuk membantu pemerintah Bahrain memadamkan protes damai populer di negara pulau Teluk Persia.
Perjanjian $ 29.4 milyar, juga menetapkan peningkatan lebih dari 70 pesawat tempur Saudi, seorang pejabat AS mengatakan pada kondisi anonimitas di Rabu, menambahkan bahwa pemerintahan Presiden Barack Obama belum membuat publikasi tentang pakta tersebut.
Sekitar setahun yang lalu, Gedung Putih mendapat persetujuan kongres atas kesepakatan 10 tahun deal senjata USD 60 miliar dengan Riyadh, yang termasuk penjualan F-15, helikopter, rudal, bom, sistem radar peringatan dan kacamata visi-malam .
Pemerintahan Obama telah meyakinkan anggota parlemen AS bahwa peralatan militer yang disediakan di bawah kontrak tidak merupakan ancaman terhadap Israel.
Arab Saudi yang kaya minyak dianggap penting untuk keamanan energi AS dan platform utama untuk mempengaruhi politik Washington di Timur Tengah.
Selama menyebarnya pemberontakan populer di Timur Tengah dan Afrika Utara sejak awal 2011, Riyadh telah menjadi pendukung setia rezim-rezim otokratis di wilayah dalam menindak gerakan pro-demokrasi yang sedang berlangsung.
Di Yaman, para pemrotes anti pemerintah terus menentang Presiden Ali Abdullah Saleh, yang menikmati dukungan Saudi dan AS, yang bertanggung jawab atas pembunuhan ratusan orang sejak awal pemberontakan populer di akhir Januari.
Pada 14 Maret, pasukan Saudi, bersama dengan pasukan dari Uni Emirat Arab, menginvasi Bahrain untuk membantu pemerintah Bahrain memadamkan protes damai populer di negara pulau Teluk Persia.
Sumber : Islamtimes
Posts
Galaxy
Gunner
RoboKill
Fragger
Fighter
Pilot
Dino Strike
Superbike GP
0 komentar:
Post a Comment