Clock By Blog Tips

Thursday, November 24, 2011

“Hibah” F16 Rongsokan, Upgradenya Bayar Rp 6,7 Triliun

Jet tempur F-16C/D Fighting Falcon

Pesawat yang akan AS hibahkan itu adalah F-16 model C/D, yang sudah pensiun dan tidak lagi masuk dalam inventaris Angkatan Udara AS. Bila sudah dimutakhirkan, armada F-16 itu diyakini bisa mengerahkan kemampuan terbaiknya

Amerika Serikat menegaskan bahwa 24 pesawat tempur bekas F-16 yang tak lagi mereka pakai sepenuhnya akan diberikan, bukan dijual, kepada Indonesia. Namun, untuk pemutakhiran  dua lusin jet bekas itu butuh biaya sekitar US$750 juta, sekitar Rp6,7 triliun.

Pernyataan itu dikemukakan Departemen Pertahanan AS (Pentagon) di Washington DC, Senin waktu setempat. Bagi Pentagon, hibah jet-jet tempur itu merupakan gambaran bahwa Indonesia merupakan mitra penting AS dan tengah membutuhkan alat-alat penunjang untuk mempertahankan negara mereka.

"Indonesia adalah mitra penting bagi AS dan pemimpin di Asia Tenggara," kata juru bicara Pentagon, Kolonel Laut Leslie Hull-Ryde, dalam surel ke kantor berita Reuters. "Departemen Pertahanan tengah bekerja untuk mendukung militer Indonesia dalam upaya memodernisasi kekuatannya," lanjut Hull-Ryde. 

Pesawat yang akan AS hibahkan itu adalah F-16 model C/D, yang sudah pensiun dan tidak lagi masuk dalam inventaris Angkatan Udara AS. Bila sudah dimutakhirkan, armada F-16 itu diyakini bisa mengerahkan kemampuan terbaiknya.

Menurut Hull-Ryde, pesawat F-16 bekas akan dihibahkan ke Indonesia "tanpa biaya." Namun pemutakhiran mesin dan komponen pendukung F-16 itu "diperkirakan tidak akan lebih dari US$750 juta."

Kesepakatan hibah F-16 itu telah diumumkan secara bersama oleh Presiden Barack Obama dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan menjelang KTT Asia Timur di Bali, 18 November 2011. Dalam siaran persnya, Kantor Kepresidenan AS menyatakan bahwa armada F-16 itu cocok dengan keperluan Indonesia dalam mengamankan wilayahnya tanpa harus menguras anggaran pertahanannya dan prioritas lain.

Menurut Gedung Putih, kini kedua negara tinggal menyelesaikan tahap-tahap akhir mengenai kerjasama ini, yang akan berupa dokumen Letter of Acceptance (LoA). Perjanjian ini diperkirakan akan ditandatangani awal 2012 dan, lanjut Gedung Putih, bila semua urusan formalitas selesai maka AS baru akan mengirim F-16 yang telah termuktahirkan ke Indonesia pada Juli 2014, seperti yang diminta Jakarta.

Pemutakhiran itu mencakup 24 unit pesawat dan 28 unit mesin Pratt-Whitney F-100-PW-200 atau F-100PW-220E. Selain itu juga disiapkan enam unit F-16 (empat Block 25 dan dua Blok 15) untuk cadangan. 

Selain mesin, komponen F-16 yang akan dimutakhirkan adalah sistem Modular Mission Computer produksi Raytheon Co., bersama dengan radar, avionik, serta kemampuan untuk membawa dan menggunakan persenjataan dan sensor yang lebih canggih.



Sumber : Islamtimes

0 komentar:

Post a Comment