Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton menyatakan kekhawatirannya terhadap pasukan Garda Revolusi Iran yang makin terlibat dalam proses politik di negaranya.
Clinton mengatakan, Iran bisa saja berubah menjadi negara yang dikuasai oleh diktator yang militeristik, karena peranan pasukan Garda Revolusioner dalam politik Iran sangat tinggi.
"Pasukan Quds dan elemen penegak hukum lainnya memiliki peranan yang cukup tinggi dalam mengatur perekonomian di Iran. Dari peristiwa ini, saya melihat negara ini kemungkinan besar akan dikuasai oleh militer," ujar Clinton, seperti dikutip Trend, Kamis (27/10/2011).
Pernyataan Clinton muncul di tengah maraknya pembahasan tentang tudingan keterlibatan dua warga Iran dalam rencana pembunuhan Duta Besar Arab Saudi untuk AS. Kedua warga Iran tersebut diduga memiliki hubungan dengan pasukan Quds yang merupakan pasukan elit Garda Nasional Iran.
AS menuding, kedua warga Iran tersebut meminta bantuan dari kartel Meksiko untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi, namun Iran berkali-kali menampik tudingan tersebut.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bahkan mengatakan, AS selalu meluncurkan tudingan-tudingan barunya untuk memojokkan Iran di masyarakat internasional.
Clinton mengatakan, Iran bisa saja berubah menjadi negara yang dikuasai oleh diktator yang militeristik, karena peranan pasukan Garda Revolusioner dalam politik Iran sangat tinggi.
"Pasukan Quds dan elemen penegak hukum lainnya memiliki peranan yang cukup tinggi dalam mengatur perekonomian di Iran. Dari peristiwa ini, saya melihat negara ini kemungkinan besar akan dikuasai oleh militer," ujar Clinton, seperti dikutip Trend, Kamis (27/10/2011).
Pernyataan Clinton muncul di tengah maraknya pembahasan tentang tudingan keterlibatan dua warga Iran dalam rencana pembunuhan Duta Besar Arab Saudi untuk AS. Kedua warga Iran tersebut diduga memiliki hubungan dengan pasukan Quds yang merupakan pasukan elit Garda Nasional Iran.
AS menuding, kedua warga Iran tersebut meminta bantuan dari kartel Meksiko untuk membunuh Duta Besar Arab Saudi, namun Iran berkali-kali menampik tudingan tersebut.
Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad bahkan mengatakan, AS selalu meluncurkan tudingan-tudingan barunya untuk memojokkan Iran di masyarakat internasional.
Sumber : okezone
0 komentar:
Post a Comment