Washington - Pemerintah Amerika Serikat (AS) membangun pangkalan untuk pesawat pengebom tak berawak di Semenanjung Arab dan Tanduk Afrika sebagai bentuk perang melawan militan Al Qaeda.
Salah satu pangkalan tersebut sudah dibangun di Ethiopia, yang akan membantu AS dalam menghadapi militan Al Shabab di Somalia. Sementara itu, satu pangkalan juga didirikan di Seychelles, sebuah negara kepulauan di Samudra India.
AS juga akan meluncurkan pesawat pengebom tak berawaknya ke Somalia dan Yaman lewat pangkalannya di Djibouti, sebuah negara kecil di Afrika yang merupakan persimpangan antara Laut Merah dan Teluk Aden. Demikian seperti diberitakan Washington Post, Rabu (21/9/2011).
Penggunaan pesawat pengebom tak berawak juga dilakukan AS di Afghanistan, Irak, Libya, dan Pakistan. Dengan pembangunan pangkalan udara di Seychelles, AS tampaknya ingin meningkatkan penggunaan pesawat tersebut dalam perang melawan teror.
Bocoran kawat diplomatik yang dirilis Wikileaks menyebutkan, Pemerintah AS meminta para petinggi di Seychelles untuk merahasiakan misi anti teror ini. Pesawat pengebom AS yang ditempatkan di negara tersebut dikabarkan memiliki misil dan bom yang dikendalikan oleh satelit.
Penggunaan pesawat pengebom tak berawak yang dilakukan oleh AS dinyatakan berhasil di Pakistan. Banyak militan yang tewas akibat serangan pesawat tersebut. Meski demikian, tak jarang warga sipil ikut tewas dalam penyerangan pesawat tersebut.
Keberadaan pesawat pengebom AS di Pakistan juga sudah menuai banyak kecaman dari para warga. Warga mendesak agar AS secepatnya menutup pangkalan tersebut.
Salah satu pangkalan tersebut sudah dibangun di Ethiopia, yang akan membantu AS dalam menghadapi militan Al Shabab di Somalia. Sementara itu, satu pangkalan juga didirikan di Seychelles, sebuah negara kepulauan di Samudra India.
AS juga akan meluncurkan pesawat pengebom tak berawaknya ke Somalia dan Yaman lewat pangkalannya di Djibouti, sebuah negara kecil di Afrika yang merupakan persimpangan antara Laut Merah dan Teluk Aden. Demikian seperti diberitakan Washington Post, Rabu (21/9/2011).
Penggunaan pesawat pengebom tak berawak juga dilakukan AS di Afghanistan, Irak, Libya, dan Pakistan. Dengan pembangunan pangkalan udara di Seychelles, AS tampaknya ingin meningkatkan penggunaan pesawat tersebut dalam perang melawan teror.
Bocoran kawat diplomatik yang dirilis Wikileaks menyebutkan, Pemerintah AS meminta para petinggi di Seychelles untuk merahasiakan misi anti teror ini. Pesawat pengebom AS yang ditempatkan di negara tersebut dikabarkan memiliki misil dan bom yang dikendalikan oleh satelit.
Penggunaan pesawat pengebom tak berawak yang dilakukan oleh AS dinyatakan berhasil di Pakistan. Banyak militan yang tewas akibat serangan pesawat tersebut. Meski demikian, tak jarang warga sipil ikut tewas dalam penyerangan pesawat tersebut.
Keberadaan pesawat pengebom AS di Pakistan juga sudah menuai banyak kecaman dari para warga. Warga mendesak agar AS secepatnya menutup pangkalan tersebut.
Sumber : okezone
0 komentar:
Post a Comment