Pemimpin Rusia ini juga mengancam mundur dari kesepakatan pelucutan senjata nuklir (START) yang akan berlaku tahun ini, jika sistem antirudal masih saja dibangun dan beroperasi tanpa izin Kremlin. “Ini skenario buruk dan berpotensi mengembalikan kita ke era Perang Dingin.”
Presiden Rusia Dmitry Medvedev mengultimatum AS dan Barat dengan Perang Dingin yang baru jika Amerika tak segera membahas sistem antirudal Eropa.
Medvedev menyatakan, jika AS masih memaksa konstruksi sistem antirudal meski tahu Rusia keberatan, maka Moskow akan melakukan langkah-langkah penting. “Hal-hal yang sebaiknya tak kami lakukan,” ujar Medvedev.
Pemimpin Rusia ini juga mengancam mundur dari kesepakatan pelucutan senjata nuklir (START) yang akan berlaku tahun ini, jika sistem antirudal masih saja dibangun dan beroperasi tanpa izin Kremlin. “Ini skenario buruk dan berpotensi mengembalikan kita ke era Perang Dingin.”
Rusia menolak rencana Pakta Perjanjian Atlantik Utara (NATO) untuk membangun sistem antirudal Barat. Konstruksi semacam itu dikatakan sebagai upaya perlindungan terhadap negara seperti Iran. Namun Rusia merasa, sistem itu malah mementalkan pertahanan negara.
Rusia menolak rencana Pakta Perjanjian Atlantik Utara (NATO) untuk membangun sistem antirudal Barat. Konstruksi semacam itu dikatakan sebagai upaya perlindungan terhadap negara seperti Iran. Namun Rusia merasa, sistem itu malah mementalkan pertahanan negara.
Kremlin khawatir, sistem itu akan digunakan untuk menyerang wilayah Rusia dan bukan sebagai sistem perlindungan diri. Medvedev meminta kepastian dari AS bahwa penyalahgunaan semacam itu takkan pernah terjadi.
Medvedev menyatakan pengertianya atas argumen Amerika bahwa sistem tersebut ditujukan untuk negara lain. Namun, ia juga merasa negara yang dimaksud Amerika tak punya kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir ke Amerika.
Medvedev menyatakan pengertianya atas argumen Amerika bahwa sistem tersebut ditujukan untuk negara lain. Namun, ia juga merasa negara yang dimaksud Amerika tak punya kemampuan untuk meluncurkan senjata nuklir ke Amerika.
“Artinya, senjata itu memang ditujukan untuk kami. Dan jika tidak, ajak kami untuk bekerjasama dalam konstruksi dan pengoperasiannya,” tutur Medvedev
Islam times
0 komentar:
Post a Comment