Clock By Blog Tips

Monday, May 23, 2011

Presiden: Bocorkan Operasi Militer Sama Saja Antar Nyawa


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi oleh Panglima TNI, Laksamana TNI  Agus Suhartono, saat menyambut kedatangan Satuan Tugas Merah Putih di Dermaga Kolinlamil, Jakarta. 

Penyambutan kedatangan  Satuan Tugas Merah Putih, seusai melaksanakan  misi kemanusiaan menyelamatkan sandra awak Kapal MV Sinar Kudus yang dibajak oleh Perompak Somalia di Perairan Somalia. 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mewanti-wanti agar operasi dari Satgas Merah Putih untuk menyelamatkan ABK MV Sinar Kudus yang melibatkan ratusan personel TNI tidak disebar-sebarkan. Jika diketahui oleh musuh, sama halnya dengan mengantarkan nyawa saja.

"Ketika dikejar pers, dikejar pengamat, dikejar politisi, saya katakan jangan bocorkan apa yang sedang kita lakukan. Itu sama saja setor nyowo," kata Presiden SBY saat memberikan sambutan di hadapan ratusan personel TNI yang mengikuti misi penyelamatan Kapal MV Sinar Kudus di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (22/5) sore.

Padahal, menurut SBY, sejak diberitahu oleh Menko Polhukam terkait dengan adanya perompakan ini, pemerintah langsung bekerja dengan melakukan serangkaian rapat yang membahas bagaimana mengatasi perompakan ini, tentunya tanpa diketahui oleh publik. "Tidak mungkin saya mengatakan sudah berangkat (pasukan TNI) seminggu lalu, tidak mungkin," beber SBY.

SBY memaparkan, dalam waktu yang singkat tidak mudah untuk menyiapkan pasukan untuk diberangkatkan ke Somalia. Apalagi, faktor cuaca yang tidak menentu, ditambah lagi jarak antara Indonesia dan Somalia sangat jauh, membuat tantangan tersendiri bagi Satgas Merah Putih.

Namun, dengan perhitungan yang matang akhirnya diberangkatkanlah pasukan misi pembebasan kapal MV Sinar Kudus. Akhirnya, 20 ABK asal Indonesia semua berhasil dengan selamat meski harus membayar tebusan. Selain itu kapal TNI juga mengawal kapal MV Sinar Kudus ke pelabuhan di Oman.

Naik Pangkat
Sementara itu Komandan Satgas "Merah Putih" Kolonel Laut (P) M. Taufiqurochman yang berhasil membebaskan kapal MV Sinar Kudus dari tangan perompak Somalia, mendapat penghargaan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi laksamana pertama.

Sedangkan sekitar 900 personel yang terlibat mendapatkan penghargaan "Satya Lencana Wirakarya" yang disematkan oleh Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono di Dermaga Komando Lintas Laut Militer, Jakarta, Minggu.

Upacara kenaikan pangkat dan penyematan tanda penghargaan bagi para personel Satgas "Merah Putih" disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. 

Kapal MV Sinar Kudus dibajak perompak Somalia pada 16 Maret 2011 dan membawa 20 ABK. Kapal berbobot 8.911 ton itu membawa feronikel dengan tujuan Belanda. 

Ketika dibajak, MV Sinar Kudus berada di Perairan Somalia tepatnya di sekitar 350 mil laut tenggara Oman.
Sejak itulah selama 46 hari MV Sinar Kudus dan 20 ABK disandera para pembajak dengan tuntutan meminta tebusan uang kepada pemilik kapal, sampai akhirnya dibebaskan pada 1 Mei 2011.

Kapal MV Sinar Kudus dibebaskan dengan membayar tebusan disertai operasi militer bersandikan "Merah Putih" pimpinan Laksamana Pertama TNI M. Taufiqurochman, yang sehari-hari bertugas sebagai Komandan Gugus Tempur Laut Armada RI Kawasan Barat.

Satgas melibatkan dua kapal fregat yakni KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353, satu kapal LPD KRI Banjarmasin-592 dan satu helikopter. Sedangkan personel yang dikerahkan terdiri atas pasukan khusus dari Kopassus, Korps Marinir dan Kopaska.
 
 
 
 
analisa
 

0 komentar:

Post a Comment