Clock By Blog Tips

Wednesday, May 4, 2011

Pasca Tewasnya Osama, Obama Dapat Pujian dan Kecaman


Washington -  Kongres Amerika Serikat (AS), Selasa, memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap Presiden AS Barack Obama pascatewasnya pemimpin teratas Al-Qaeda, Osama bin Laden. Penilaian terbalik justru datang dari media Jerman yang mengecap Obama sebagai seorang teroris lantaran memerintahkan pembunuhan terhadap Osama bin Laden dan menguburnya ke dasar laut. 


Dalam sebuah jamuan makan malam, Senin malam waktu Washington (Selasa pagi WIB), seluruh anggota Kongres AS memberikan apresiasi dengan berdiri sambil bertepuk tangan saat Barack Obama sekali lagi mengungkapkan tewasnya Osama bin Laden. Dukungan itu diperkirakan akan memuluskan jalan Obama menjelang pencalonannya kembali dalam pemilihan Presiden AS tahun depan.


Sementara itu, surat kabar yang berpusat di Berlin, Junge Welt, dalam edisi Selasa, mengecap Presiden AS Barack Obama sebagai seorang teroris. Pasalnya, Obama memerintahkan pembunuhan terhadap Osama bin Laden. 
Dengan judul berita utama "Teroris Bunuh Osama bin Laden", harian itu menyatakan AS jelas ingin memusnahkan pemimpin Al-Qaeda tersebut dan bukan menyeretnya ke pengadilan. Koran tersebut juga menyatakan bahkan sekutu AS di NATO tidak mengecam pembunuhan yang dianggap melanggar hukum internasional tersebut. 


Osama bin Laden yang dituding sebagai otak serangan teror yang menghancurkan di AS pada 11 September 2001, tewas pada Minggu (1/5) di Abottabad, Pakistan, dalam baku tembak dengan personel pasukan khusus AS.
Obama menyaksikan penyergapan Osama Melalui Kamera Tim Navy Seal


Jenazah Osama sendiri dilaporkan telah ditenggelamkan di laut dari geladak sebuah kapal induk AS karena tidak tersedia alternatif lain untuk menguburkannya dalam waktu 24 jam sesuai dengan hukum Islam, kata penasihat kontraterorisme dan keamanan dalam negeri Presiden AS Barack Obama, John Brennan, Selasa.


Kontroversi sekitar kematian Osama bin Laden muncul. Seorang pemimpin Taliban di Pakistan menyatakan bahwa Osama bin Laden masih hidup hingga kini. Orang yang dikabarkan tewas itu bukan Osama. Sejumlah media massa juga meragukan wajah berlumuran darah itu adalah wajah Osama bin Laden. Melalui beberapa olah wajah, kantor berita AP memastikan bahwa wajah yang muncul di banyak media bukan wajah Osama bin Laden. 


Namun, keraguan itu segera dibantah oleh Pemerintah AS melalui tes DNA yang telah mereka lakukan segera setelah tewasnya Osama. 


Senin (2/5) malam waktu setempat, mereka mengatakan yakin 99,9 persen bahwa tes DNA telah membuktikan bahwa pria yang tewas di Pakistan, Minggu lalu, adalah Osama bin Laden.


Para ilmuwan, kata para pejabat AS itu, sebagaimana dilansir Daily Mail, Selasa (3/5), telah membandingkan contoh-contoh forensik dari sesosok mayat yang tewas di sebuah persembunyian di Pakistan dengan yang diambil dari otak adik perempuan Osama bin Laden yang meninggal di sebuah rumah sakit di Boston beberapa tahun lalu. Foto-foto mayat itu juga telah diserahkan kepada para ahli pengenal wajah, yang kemudian membandingkannya dengan foto-foto yang tak terbantahkan sebelumnya dari pemimpin jaringan Al Qaeda itu.

Mantan Kanselir Jerman Helmut Schmidt, Kecam Pembunuhan Osama, Langgar Hukum Internasional

Bukti-bukti lain, termasuk foto, tinggi badan (6 kaki, 6 inci), dan lokasi di tempat persembunyian Al Qaeda, mungkin akan ditambahkan untuk memberikan semua bukti kepada pihak AS bahwa itu adalah Osama bin Laden. Pemimpin Al Qaeda itu memiliki 51 saudara kandung dan tiri.


Pejabat lainnya membeberkan pengakuan seorang wanita yang diyakini salah seorang istri Osama yang mengonfirmasi bahwa lelaki yang tewas itu memang Osama bin Laden. 


John Brennan mengatakan, pemakaman Osama bin Laden tidak menyalahi hukum Islam, seperti yang diragukan banyak pihak.


"Pemakaman Bin Laden tetap dilakukan sesuai dengan ajaran dan paktik-praktik dalam Islam. Itu dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum Islam," kata Brennan kepada wartawan dalam sebuah brifing di Gedung Putih, Selasa.
Rakyat AS merayakan tewasnya Osama Bin Laden

Menurut Brennan, pihaknya sejak awal telah menyiapkan penguburan seperti itu dan ingin memastikan bahwa hal tersebut dilakukan secara tepat.


Seorang pejabat senior Departemen Pertahanan AS menuturkan, upacara keagamaan itu dilakukan di atas dek kapal USS Carl Vinson di Laut Arab. Upacara tersebut dimulai Senin pukul 01.10 dan selesai pukul 02.10 waktu AS. 


"Mayatnya dimandikan dan ditempatkan di atas sebuah kain putih. Seorang pejabat militer membacakan pidato yang telah dipersiapkan, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh seorang penutur asli bahasa itu. Mayat Osama bin Laden ditempatkan pada sebuah papan datar kemudian diluncurkan ke laut," kata pejabat tersebut. 


"Perencanaan atas penguburan Bin Laden sudah dimulai bulan lalu sebagai bagian dari rencana darurat yang harus memperhitungkan berbagai kemungkinan, termasuk penangkapan atau kematian pemimpin teroris tersebut," kata Brennan.


Menurut Brennan, membawa mayat itu ke negara lain dan mencoba untuk mengatur pemakamannya akan menyalahi hukum Islam yang mewajibkan penguburan mayat dalam waktu 24 jam.


Belum ada kepastian bagaimana operasi militer AS bisa menemukan persembunyian Osama bin Laden di Abottabad, Pakistan. (AP/Reuter/CNN/Adi)









Suara Karya

0 komentar:

Post a Comment