Republik Islam Iran dan Korea Utara dituding melakukan kerjasama dengan saling bertukar informasi mengenai teknologi pembuatan rudal balistik.
Dalam laporan rahasianya PBB menyatakan alih teknologi misil gelap kedua negara dilakukan melalui negara ketiga, Cina (Tiongkok).
Tiongkok dikenal sebagai sekutu dekat Korea Utara. Terhadap tudingan itu pemerintah Tiongkok masih belum memberi komentar.
Laporan rahasia PBB itu disusun oleh sebuah tim pakar dan diajukan kepada ke-15 anggota Dewan Keamanan dan hanya bisa diumumkan dengan persetujuan penuh Dewan Keamanan. Namun setelah pertemuan Dewan Keamanan hari Selasa, para diplomat mengatakan kepada kantor-kantor berita bahwa Tiongkok memblokir penerbitan itu, setidaknya saat ini.
Laporan itu pertama kali diserahkan hari Minggu lalu dibocorkan ke beberapa kantor berita utama. Laporan itu menuduh teknologi senjata dipindahkan lewat penerbangan Air Koryo dan Iran Air, perusahaan penerbangan nasional Korea Utara dan Iran.
Juru bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok Jiang Yu mengatakan kepada wartawan para pakar Tiongkok tidak pernah menandatangani laporan panel itu dan mengatakan laporan itu belum disahkan oleh Dewan Keamanan PBB. Ia tidak mengomentari isi laporan yang mengatakan teknologi itu dibawa lewat kawasan udara Tiongkok.
Juru bicara kementrian luar negeri Iran Ramin Mehmanparast juga menolak temuan-temuan itu dan mengatakan Iran tidak membutuhkan bantuan teknologi dari negara-negara lain.
Atas laporan PBB itu Amerika Serikat membekukan aset-aset Bank Iran karena diduga membantu Teheran mengembangkan senjata nuklir.
maiwanews
0 komentar:
Post a Comment