Clock By Blog Tips

Friday, May 6, 2011

Inilah Heli Siluman Navy SEALs Penyergap Osama


Jakarta – Dalam penyergapan Navy SEALs di persembunyian Osama bin Laden, tim menggunakan helikopter siluman. Seperti apa helikopter siluman itu? Simak berikut.

Helikopter ini pertama kali dilaporkan Daily Mail dari lokasi penyergapan saat media itu menemukan puing helikopter tersebut.

Versi modifikasi H-60 Blackhawk ini memiliki baling ekstra di rotor ekor yang memungkinkan terbang dengan suara minim dibanding Blackhawk standar. Penghubung rotor ekor rumit tertutup heli ini memberi beberapa keuntungan. Alhasil, heli ini akan lebih sulit dideteksi radar.
 
 Menurut ahli Aviation Week, heli ini dicat dengan cat perak yang bertujuan membuatnya jauh lebih sulit dideteksi radar. Selain itu, heli ini juga memiliki baling tambahan di rotor utamanya untuk lebih mengurangi suara.

Gas panas mesin juga dibuat sedemikian rupa agar lebih dingin dan sulit dideteksi sensor infra merah. Pengurangan utama deteksi radar pada heli ini nampaknya memang dikhususkan pada cara menghindari sensor infra merah dan mengurangi suara bising yang dihasilkan.

Jika heli siluman lain mencoba mendekati persembunyian bin Laden, kemungkinan besar heli akan langsung dapat dikenali dan bin Laden pun bisa melarikan diri.

Pada misi ini, aspek radar menjadi kurang penting dibanding suara bising dan infra merah. Seperti diketahui, terdapat prosedur untuk penerbangan rahasia Amerika Serikat (AS) saat melintas Pakistan, yakni memungkinkan pesawat CIA melakukan kampanye pembunuhan di batas barat laut Pakistan.

Selain heli ini, kabarnya terdapat heli lain yang juga ikut membantu dalam operasi AS, yakni untuk menyediakan video pengawasan dan penyiaran dengan komunikasi dengan bandwidth tinggi dari unit darat ke militer AS di seluruh dunia dan kembali ke presiden dan stafnya.

Sulit mengidentifikasi helikopter yang jatuh
Direktur CIA Leon Panetta menyebutkan, dua helikopter Blackhawk digunakan untuk mengangkut tim penyerang rumah Osama bin Laden di Abbottabad, Pakistan, Senin lalu. Namun, reruntuhan helikopter yang jatuh sama sekali tak menunjukkan ciri-ciri helikopter Blackhawk.

Foto-foto reruntuhan helikopter AS yang jatuh dan kemudian diledakkan oleh anggota pasukan khusus Navy SEALs membuat heboh kalangan pengamat dunia penerbangan di internet. Sisa-sisa bagian ekor, yang menunjukkan baling-baling belakang, sirip tegak, dan sayap horizontal, sama sekali tak menunjukkan ciri-ciri bagian ekor helikopter MH-60 Blackhawk, yang biasa digunakan untuk mengangkut pasukan khusus AS.

Reruntuhan bagian ekor helikopter yang digunakan pasukan Navy SEALs AS untuk menyerang rumah persembunyian Osama bin Laden tampak teronggok di salah satu sudut kompleks rumah di Abbottabad, Pakistan, itu, Senin (2/5). Para pakar penerbangan menduga ini adalah bagian dari helikopter tipe baru yang berkemampuan "siluman" (Kompas)
 
Salah satu perbedaan paling mencolok adalah di bagian sayap horizontal. Pada Blackhawk biasa, bagian sayap ini berbentuk membulat di bagian depan seperti umumnya sayap pesawat terbang, dengan guratan garis-garis melintang di sepanjang sayap. Sementara di reruntuhan helikopter ini, ciri-ciri bentuk sayap Blackhawk itu tak ditemukan.

Alih-alih, bagian helikopter di Abbottabad ini justru mengingatkan pada bentuk khas pesawat-pesawat "stealth", seperti F-117, yakni permukaan yang mulus berlapis bahan berwarna gelap, dengan bentuk-bentuk menyudut di bagian sisi. Di bagian motor baling-baling terdapat lapisan penutup menyerupai perisai. Jumlah bilah baling-baling pun lebih banyak daripada jumlah bilah baling-baling Blackhawk standar.

 
Seketika muncul dugaan, pasukan khusus yang menyerbu rumah Osama itu datang menggunakan helikopter baru berteknologi siluman, yang belum pernah diketahui publik.

"Sekarang kita tahu mengapa sulit mengidentifikasi helikopter yang jatuh itu. Itu adalah helikopter siluman yang dikembangkan secara rahasia, yang kemungkinan adalah versi modifikasi lanjut dari seri H-60 Blackhawk," tutur Bill Sweetman, editor majalah penerbangan Aviation Week.

Tak terdeteksi
Bahan pelapis dan bentuk-bentuk menyudut khas pesawat siluman itu bertujuan untuk memperkecil bidang pantul radar sehingga pesawat ini sulit dideteksi radar. Sementara jumlah bilah baling-baling yang lebih banyak dan lapisan penutup baling-baling, menurut Sweetman, bertujuan mengurangi kebisingan suara khas helikopter. "Bilah baling-baling yang lebih banyak mengurangi suara ’whop-whop’ (akibat kibasan baling-baling) yang khas," tutur Sweetman.

Salah satu saksi di Abbottabad, yang diwawancara ABC News, mengaku, ia sama sekali tak mendengar suara helikopter-helikopter itu mendekat. Suara helikopter baru terdengar setelah berada tepat di atas kepala. Penggunaan helikopter berteknologi siluman menjelaskan bagaimana pasukan AS bisa masuk jauh hingga pedalaman wilayah Pakistan dan kemudian keluar ke Afganistan tanpa terdeteksi sistem radar pertahanan udara negara itu.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Pakistan Salman Bashir mengaku, Angkatan Udara Pakistan menerbangkan dua pesawat F-16 sekitar 35 menit setelah mendeteksi aktivitas asing di wilayah udaranya. Namun, terbukti pesawat-pesawat tersebut tak berhasil menemukan helikopter-helikopter AS.

Pemakaian helikopter yang sangat rahasia itu menunjukkan bagaimana AS memandang misi ini sangat penting dan sensitif. Meski demikian, terungkapnya proyek helikopter siluman ini mengejutkan para pengamat penerbangan.

AS pernah mengembangkan helikopter berteknologi siluman RAH-66 Comanche pada pertengahan 1990-an. Namun, proyek ini dibatalkan pada 2004 karena biayanya yang terlalu tinggi.

Departemen Pertahanan AS waktu itu berjanji akan menerapkan teknologi Comanche untuk melengkapi armada helikopter yang sudah mereka miliki.

Hingga saat ini tak ada konfirmasi resmi dari pejabat AS tentang helikopter misterius di Abbottabad itu.




Inilah & Kompas


0 komentar:

Post a Comment