Clock By Blog Tips

Tuesday, March 15, 2011

Militer Pro-Qadhafi Menuju Benghazi


Militer Libya yang pro-Kolonel Muammar Qadhafi kemarin mulai merangsek ke Benghazi, kota kedua terbesar Libya, setelah lebih dulu menguasai Kota Brega. Pasukan pemerintah memukul mundur para pemberontak yang kebanyakan bukan pasukan terlatih. Pasukan pro-Qadhafi mengklaim Brega sudah bersih dari pemberontak bersenjata. 


Ketua Dewan Revolusi Libya Mustafa Abdul Jalil menjelaskan, sekitar 500 ribu orang akan tewas jika pasukan Qadhafi menguasai Benghazi. Kota ini basis utama perlawanan oposisi. 
 

Meski berhadapan dengan pasukan Qadhafi yang persenjataannya lengkap, Mustafa, yang mantan Menteri Kehakiman, mengatakan para penentang Qadhafi tak akan menyerah dan tetap berjuang sampai rezim Qadhafi berakhir. "Satu-satunya cara bagi Qadhafi adalah keluar dari negara ini dan mundur," katanya. 
 

Kelompok oposisi Qadhafi kembali mendesak masyarakat internasional untuk mendukung rakyat Libya, yang menuntut pemberlakuan segera zona larangan terbang di Libya, mencegah militer pro-Qadhafi memakai pesawat tempur membunuhi rakyat. 
 

Mustafa menyambut keputusan Liga Arab, yang meminta PBB segera menerapkan zona larangan terbang di Libya. "Saya menghargai semua negara yang mendukung Libya dan saya ingin mereka mendukung kami dalam situasi sulit saat ini," ujarnya. 
 

Dari Moskow, Presiden Rusia Dmitry Medvedev kemarin mengumumkan bahwa Qadhafi dan keluarganya dilarang masuk ke Rusia. Termasuk dilarang melakukan aktivitas keuangan di negara tersebut. Sedangkan Prancis intensif membujuk negara-negara besar mendukung penerapan zona larangan terbang di Libya.
 
 
 
 
 
 
Tempo

0 komentar:

Post a Comment