Clock By Blog Tips

Tuesday, March 15, 2011

Gempa Bumi Jepang Pengaruhi Latihan Militer Korsel-AS


Sejumlah tentara asal Amerika Serikat dan Korea Selatan akan memutuskan untuk menurunkan intensitas latihan bersama kelautan yang telah direncanakan karena kapal induk AS melakukan upaya penyelamatan dan pemulihan di Jepang, kata para pejabat pada Senin.


Kapal induk USS Ronald Reagan dan armada penyerang tiba pada Ahad di perairan Jepang timurlaut yang porak poranda akibat gempa bumi dan tsunami yang diperkirakan telah menewaskan lebih dari 10 ribu jiwa.

Pejabat AS mengatakan bahwa mereka membahas tentang pengurangan latihan gabungan kelautan dengan Korsel karena misi penyelamatan di Jepang oleh kapal induk."Saya tidak tahu bagaimana kapal induk akan kembali," kata juru bicara militer AS di Seoul kepada AFP menambahkan bahwa misi mereka di Jepang mungkin akan berlangsung selama beberapa pekan.
Kapal tersebut pada awalnya berencana melakukan latihan bersama sebagai bagian dari latihan Key Resolve dan Foal Eagle yang dimulai setelah tiga bulan penyerangan Korea Utara terhadap pulau perbatasan Korsel, Yeon Pyeong pada 28 Februari.Kedua latihan itu melibatkan sejumlah 12.300 tentara AS dan 200 ribu anggota wajib militer Korsel termasuk tentara cadangan.

Korut sering mengatakan latihan rutin tersebut sebagai awal invasi dan mengancam akan mengubah Seoul menjadi "lautan api" atas segala tindakan provokasi militer.Sejumlah media mengatakan bahwa kapal USS Ronald Reagan seberat 97 ribu ton, kapal penyerang berpeluru kendali serta armada kapal perusak telah dijadwalkan bergabung dalam latihan kelautan pada Rabu.Kementerian Pertahanan Seoul mengatakan bahwa tentara Korsel akan tetap melanjutkan latihan walau tanpa kehadiran kapal induk tersebut.

"Masih belum jelas apakah USS Ronald Reagan nantinya akan bergabung ke dalam latihan atau tidak, namun semua yang berasal dari pihak kami akan berlangsung sesuai rencana," kata juru bicara Kementerian.Ketegangan antar perbatasan menjadi parah sejak Seoul menuduh Pyongyang menembakan torpedo kepada kapal perang di dekat perbatasan Laut Kuning yang dipersengketakan pada Maret 2010 dengan 46 nyawa melayang namun Korut menyangkal tuduhan tersebut.
Ketegangan semakin meningkat setelah Korut menembakkan mortir terhadap pulau Yeonpyeong pada November yang menewaskan empat orang termasuk dua warga sipil.






Antaranews

0 komentar:

Post a Comment