Clock By Blog Tips

Thursday, December 9, 2010

SANGATTA “Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi"


ARMATIM - Setelah beberapa pekan roda pemerintahan dan perekonomian terhenti akibat pemberontakan kelompok separatis yang menguasai seluruh obyek vital di wilayah Sangatta, Selasa (7/12).

Kesiapan Satuan Pelaksanaan Operasi Udara Pasukan Pemukul Reaksi (Kompas)
 Selama dua hari Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) TNI 2010 menggempur wilayah tersebut dari darat, laut, dan udara. Pasukan TNI serta didukung oleh komponen masyarakat setempat, berhasil melumpuhkan gerombolan separatis melalui operasi geladi SIAGA KILAT XXVII 2010 yang melibatkan 1021 personel gabungan TNI AD, AL, dan AU dari Satuan-satuan Pemukul serta Markas Besar (Mabes) TNI.

Keberhasilan pasukan gabungan TNI tersebut meliputi daerah sasaran operasi masing-masing Satuan Tugas (Satgas) yang harus mereka kuasai. Satu Batalyon Tim Pendarat (BTP) pasukan Marinir di bawah Komando Letkol Mar Nur Hidayat berhasil melumpuhkan kelompok separatis yang menguasi kantor Koramil, Polsek serta kantor Camat Sangatta Timur. Sedangkan pasukan Kostrad dari Batalyon Lintas Udara (Linud) 501 Madiun berhasil merebut kembali kantor Bupati dan Kantor Departemen Sosial (Depsos) serta bandara Kaltim Prima Coal (KPC) milik perusahaan pertambangan batu bara yang ada di daerah tersebut.

Dengan direbutnya obyek-obyek vital dari anggota separatis dan melumpuhkan mereka, roda pemerintahan dan perekonomian berangsur-angsur pulih kembali. Dengan demikian juga masyarakat dapat hidup dengan normal tanpa ada rasa takut akan adanya tindak kekerasan yang ditimbulkan oleh gerombolan pemberontak yang selama ini sering mengintimidasi mereka. Kendaraan tempur berupa Tank Amfibi Marinir yang memasuki wilayah pemukiman di kota tersebut menjadi pusat perhatian masyarakat. Setelah berakhirnya serbuan, Tank-Tank Amfibi di parkir di halaman kantor Kecamatan Kota sangatta.

Hari ini merupakan sejarah bagi Kota Sangatta, meski sudah beberapa kali menjadi tempat latihan perang gabungan jajaran TNI, baru kali ini pasukan serta peralatan TNI dapat dilihat langsung oleh masyarakat terutama Tank Amfibi Marinir yang bisa menjadi wadah pembelajaran bagi generasi muda terutama pada anak-anak sekolah dan juga tontonan menarik bagi masyarakat, kata H. Ali T.B yang melihat Ranpur Amfibi tersebut.

Ditetapkannya Kabupaten Kutai Timur (Kutim) sebabai tempat Latihan Gabungan (Latgab), sangat membawa dampak positif terhadap keamanan di daerah Kutim Sangatta Kalimantan Timur (Kaltim), apalagi di Kutim terdapat Obyek Vital Nasional (Obvitnas) seperti perusahaan-perusahaan tambang batu bara dan pertambangan minyak. Selain itu juga memiliki lokasi yang strategis karena letak lautnya yang berhadapan dengan laut Makassar dan Alur Kepulauan laut Indonesia (ALKI). Sedangkan di kawasan pesisir, Kapal Perang (KRI) bisa merapat di kawasan pantai Sekerat maupun di Sangkulirang, kata Bupati Kutim Isran Noor.

Wilayah Kutim Kota Sangatta Kalimantan Timur, sebagai salah satu Kabupaten yang memiliki Markas Komando Latihan Gabungan (Makolatgab) dan ditetapkan menjadi pusat latihan TNI secara rutin setiap tahun. 


Puspen TNI
Beware | Interesting 

0 komentar:

Post a Comment