![]() |
Kementerian Pertahanan |
JAKARTA – Tahun 2010 dinilai Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai tahun peletak dasar kerja panjang di bidang pertahanan. Tercatat Kemhan telah banyak merancang regulasi seperti pembentukan Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) maupun sejumlah kerja sama dalam pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista).
“Tahun pertama Kemhan di Kabinet Indonesia Jilid II ini kita fokuskan untuk menjaga kedaulatan, menjaga keutuhan, dan menjaga keselamatan bangsa,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgian toro seusai memimpin rapat Refleksi 2010 Bidang Perta hanan dengan pegawai eselon I dan eselon II Kemhan di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (30/12). Menhan berharap fondasi yang telah dibuat Kemhan bisa mendukung rencana jangka panjang bidang pertahanan ke depan menjadi lebih kokoh dan tepat waktu.
Ada tujuh sasaran selama 2010 yang diprioritaskan Kemhan. Di bidang legislasi, empat draf rancangan undang-undang (RUU) bidang pertahanan telah masuk dalam Prolegnas 2010-2014. Beberapa yang bisa disebutkan, antara lain RUU Komponen Cadangan yang telah diserahkan Presiden ke DPR saat ini sedang dibahas di Komisi 1. Kemhan, tambah dia, juga telah menyelesaikan dua RUU, yakni RUU Revitalisasi Industri Pertahanan dan RUU Keamanan Nasional.
Keduanya telah diserahkan ke Sekretariat Negara untuk diteruskan ke DPR dan menjadi prioritas pertama. Di prioritas kedua menyusul RUU Kitab Undang-Undang Hukum Disiplin Militer (KUHDM) dan RUU Veteran. Dari segi pengembangan sum ber daya manusia, Kemhan melakukan beberapa terobosan dengan menyempurnakan rekrutmen, pendidikan, dan latihan personel. Mencakup pula penempatan, rotasi, dan pemisahan personel.
“Tahun pertama Kemhan di Kabinet Indonesia Jilid II ini kita fokuskan untuk menjaga kedaulatan, menjaga keutuhan, dan menjaga keselamatan bangsa,” kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgian toro seusai memimpin rapat Refleksi 2010 Bidang Perta hanan dengan pegawai eselon I dan eselon II Kemhan di Kantor Kemhan, Jakarta, Kamis (30/12). Menhan berharap fondasi yang telah dibuat Kemhan bisa mendukung rencana jangka panjang bidang pertahanan ke depan menjadi lebih kokoh dan tepat waktu.
Ada tujuh sasaran selama 2010 yang diprioritaskan Kemhan. Di bidang legislasi, empat draf rancangan undang-undang (RUU) bidang pertahanan telah masuk dalam Prolegnas 2010-2014. Beberapa yang bisa disebutkan, antara lain RUU Komponen Cadangan yang telah diserahkan Presiden ke DPR saat ini sedang dibahas di Komisi 1. Kemhan, tambah dia, juga telah menyelesaikan dua RUU, yakni RUU Revitalisasi Industri Pertahanan dan RUU Keamanan Nasional.
Keduanya telah diserahkan ke Sekretariat Negara untuk diteruskan ke DPR dan menjadi prioritas pertama. Di prioritas kedua menyusul RUU Kitab Undang-Undang Hukum Disiplin Militer (KUHDM) dan RUU Veteran. Dari segi pengembangan sum ber daya manusia, Kemhan melakukan beberapa terobosan dengan menyempurnakan rekrutmen, pendidikan, dan latihan personel. Mencakup pula penempatan, rotasi, dan pemisahan personel.
“Dari segi pembangunan minimun essential force (MEF), Kemhan telah menyusun cetak biru Pertahanan yang berisi tentang kebutuhan kekuatan alutsista hingga 2024, baik kekuat an satuan operasional, per senjataan, maupun anggaran,” katanya. Kebutuhan anggaran pertahanan berdasarkan renstra 2010-2014 mencapai 279,8 triliun rupiah. Pada tahun 2010 hingga 2011 Kemhan mendapat kenaikan alokasi anggaran sebesar 10,72 persen atau 42,9 triliun rupiah pada 2010 dan 47,5 triliun rupiah pada 2011.
“Jumlah tersebut termasuk tambahan anggaran sebesar 2,4 miliar rupiah pada 2010,” kata Purnomo. Prioritas Pada tahap ini, tambah dia, Kemhan berhasil merumuskan beberapa program yang menjadi prioritas selama 2010- 2011, yakni pengembangan kekuatan pokok minimum, indus tri pertahanan nasional, pencegahan kejahatan di laut, meningkatkan rasa aman, modernisasi keamanan nasional, dan peningkatan kualitas kebijakan keamanan nasional.
“Untuk revitalisasi industri pertahanan, selain membentuk KKIP, Kemhan juga telah membuat cetak biru industri pertahanan untuk menciptakan kekuatan pertahanan nasional,” katanya. Menurut dia, beberapa hasil yang mengemuka di tahun ini adalah pembuatan kapal perusak kawal rudal yang akan dikerjakan PT PAL bekerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding. Kemhan juga suk ses menguji coba pelun- curan empat roket R-Han 122 pada November lalu. Roket ini merupakan produk dalam negeri yang dikembangkan Balitbang Kemhan dengan Kementerian Riset dan Teknologi, Pindad, LAPAN, dan perguruan tinggi.
Dalam waktu dekat ini, Kemhan akan menyepakati pengembangan jet tempur jenis KF-X atau pesawat generasi 4,5 dengan Korea Selatan. “Saat ini kita sedang melakukan studi kelayakan (pesawat jenis KF-X) yang diperkirakan selesai pada akhir 2012,” tambahnya. Kemhan juga telah berhasil meningkatkan kesejahteraan pra jurit dengan pemberian tunjangan khusus bagi prajurit di perbatasan. “Kami juga telah meningkatkan tunjangan lauk-pauk dari 35 ribu rupiah menjadi 40 ribu rupiah per hari,” ujar Purnomo.
![]() |
Jet tempur jenis KF-X |
Terbaru, tambah dia, Kemhan menerapkan remunerasi yang sudah disetujui DPR pada Desember ini. Kemhan juga memberikan tunjangan khusus untuk personel yang berkebutuhan khusus. Kemhan juga telah berupaya menutupi kekurangan rumah dinas seperti pengadaan rumah sebanyak tiga ribu unit per tahun. Pemenuhan perumahan ini bekerja sama dengan Kementerian Perumahan. Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Rama dhan Pohan, mengatakan swasembada alutsista sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.
Sebab, itu cara ideal untuk menghindari embargo senjata dan menyiasati anggaran pertahanan. Swasembada alutsista juga berdampak positif bagi pembangunan industri nasional, penyerapan tenaga kerja, menggerakkan roda perekonomian, serta memacu juga pertumbuhan ekonomi.
koran jakarta
0 komentar:
Post a Comment