Clock By Blog Tips

Monday, November 1, 2010

SENJATA DI TNI AD (4)

Oto Melara 76 mm, Yang Laris Dari Itali

Meriam Oto Melara 76 mm terhitung sebagai meriam yang banyak di gunakan sebagai meriam utama di berbagai jenis pada kapal perang, meriam yang di produksi oleh perusahaan Otobreda Italia ini walaupun mempunyai kaliber yang tidak begitu besar namun bisa diandalkan, sehingga banyak dipercaya oleh produsen kapal perang di dunia untuk di pasang di atas kapal perang produksi mereka, mulai dari jenis kapal patroli, korvet hingga fregat. Meriam Oto Melara 76 mm ini mampu menembak dengan kecepatan tinggi (rapid fire) sehingga cocok untuk digunakan sebagai meriam penangkis serangan udara, baik berupa peluru kendali maupun pesawat terbang dan helikopter. Dengan kaliber sebesar 76 mm, juga mampu digunakan sebagai meriam anti kapal permukaan, amunisi yang di pakai meriam ini terdiri dari berbagai jenis, diantaranya adalah jenis amunisi armour piercing, incendiary, directed fragmentation dan lain-lain, sedang untuk jarak tembak tergantung pada sudut tembakan dan material amunisi yang di gunakan, namun secara umum jarak tembak bisa mencapai antara 5.000 meter hingga 20.000 meter. 

Otobreda sebagai pabrikan Oto Melara 76 mm, juga mengeluarkan produk Meriam 76 mm dengan kubah anti radar sejak beberapa tahun yang lalu, untuk saat ini salah satu kapal yang sudah menggunakan kubah stealth dari Otobreda adalah kapal perang dari jenis fregat kelas Fridtjof Nansen milik Angkatan Laut Norwegia. Sedang untuk penggunaan Meriam Oto Melara 76 mm dengan kubah standar TNI AL tercatat sebagai salah satu penggunanya, meriam ini dapat kita jumpai pada korvet SIGMA yang baru saja datang ke Indonesia, Namun Indonesia bukan yang pertama untuk kawasan Asia Tenggara sebelumnya sudah ada Malaysia dan Thailand yang telah menggunakannya terlebih dahulu. Tidak dapat di sangkal lagi, Meriam Oto Melara 76 mm merupakan meriam yang banyak di minati oleh angkatan laut dunia, lebih kurang 53 Angkatan Laut telah menggunakan meriam jenis ini.
Sekedar informasi, sejak september 2006 lalu Iran telah mengumumkan produksi masal meriam yang di beri nama Fajr 27 , yang tak lain dan tak bukan merupakan hasil reverse-engineered meriam Oto Melara 76 mm ini, yang jadi pertanyaan iseng adalah... kapan giliran indonesia bikin reverse-engineered meriam ini ?? :). 

0 komentar:

Post a Comment