Yerusalem: Pemerintah Israel, Rabu (17/11), menerima rencana penarikan pasukan dari sebagian wilayah di satu desa di perbatasan Lebanon. Di sana, sejak lama memang terjadi ketegangan antara Hizbullah dan negara tetangga Suriah.
Kelima belas anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meloloskan keputusan untuk menarik pasukan dari utara desa Ghajar dalam suatu pemungatan suara. Tapi tidak ditetapkan tanggal penarikan.
Mereka juga mengatakan perlu mendiskusikan keamanan di kawasan yang dikosongkan itu dengan tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa di Lebanon terlebih dulu.
Israel menduduki Ghajar seperti juga Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengannya dari Suriah dalam perang 1967. Garis demarkasi Lebanon yang dibuat oleh PBB kemudian, menunjukkan bagian utara Ghajar ada di Lebanon. Sedangkan bagian selatan ada di bawah wewenang Israel.
Penduduk desa memperoleh kewarganegaraan Israel pada 1981 namun menganggap diri mereka tetap sebagai warga Suriah.
Sekretaris kabinet Israel mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa pemerintah ingin tetap memelihara "keamanan warga Israel dan struktur kehidupan penduduk desa yang tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan."
Israel menyingkir dari utara Ghajar pada 2000 saat mengakhiri pendudukan selama 22 tahun di selatan Libanon, namun kembali menduduki daerah tersebut pada 2006 saat berperang melawan Hizbullah. Israel mengatakan desa itu menjadi lokasi penghubung untuk serangan gerilya dan penyelundupan narkoba.
Hizbullah, yang bersekutu dengan Suriah dan Iran, menguasai Lebanon selatan dan memiliki perwakilan menteri di pemerintahan Libanon. Hizbullah menolak permintaan untuk menyerahkan senjatanya dan menyatakan tentara Israel di Ghajar sebagai bukti kelanjutan pendudukan di tanah Libanon sehingga harus terus dilawan.
Tentara penjaga perdamaian khusus untuk Libanon (UNIFIL) ditempatkan di daerah selatan Libanon dan Hizbullah belum memberikan komentar terkait resolusi Israel tersebut.(MI/RAS)
metronews
Interesting | Beware
Kelima belas anggota kabinet keamanan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meloloskan keputusan untuk menarik pasukan dari utara desa Ghajar dalam suatu pemungatan suara. Tapi tidak ditetapkan tanggal penarikan.
Mereka juga mengatakan perlu mendiskusikan keamanan di kawasan yang dikosongkan itu dengan tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa di Lebanon terlebih dulu.
Israel menduduki Ghajar seperti juga Dataran Tinggi Golan yang berbatasan dengannya dari Suriah dalam perang 1967. Garis demarkasi Lebanon yang dibuat oleh PBB kemudian, menunjukkan bagian utara Ghajar ada di Lebanon. Sedangkan bagian selatan ada di bawah wewenang Israel.
Penduduk desa memperoleh kewarganegaraan Israel pada 1981 namun menganggap diri mereka tetap sebagai warga Suriah.
Sekretaris kabinet Israel mengatakan dalam suatu pernyataan bahwa pemerintah ingin tetap memelihara "keamanan warga Israel dan struktur kehidupan penduduk desa yang tetap menjadi bagian yang tidak terpisahkan."
Israel menyingkir dari utara Ghajar pada 2000 saat mengakhiri pendudukan selama 22 tahun di selatan Libanon, namun kembali menduduki daerah tersebut pada 2006 saat berperang melawan Hizbullah. Israel mengatakan desa itu menjadi lokasi penghubung untuk serangan gerilya dan penyelundupan narkoba.
Hizbullah, yang bersekutu dengan Suriah dan Iran, menguasai Lebanon selatan dan memiliki perwakilan menteri di pemerintahan Libanon. Hizbullah menolak permintaan untuk menyerahkan senjatanya dan menyatakan tentara Israel di Ghajar sebagai bukti kelanjutan pendudukan di tanah Libanon sehingga harus terus dilawan.
Tentara penjaga perdamaian khusus untuk Libanon (UNIFIL) ditempatkan di daerah selatan Libanon dan Hizbullah belum memberikan komentar terkait resolusi Israel tersebut.(MI/RAS)
metronews
Interesting | Beware
0 komentar:
Post a Comment