Clock By Blog Tips

Wednesday, October 13, 2010

Kronologi Munculnya Nama Timur Pradopo



JENDERAL TIMUNG - Komjen Timur Pradopo usai mengikuti perayaan HUT Ke-65 TNI di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (5/10/2010) dan ketika masih taruna Akademi Kepolisian RI. Saat kecil, nama panggilannya Timung.


Munculnya nama Timur Pradopo sebagai "kuda hitam" calon kapolri memang sempat mengejutkan publik pada awal pekan lalu. Sebelumnya, dua kandidat yang disebut-sebut sebagai calon kuat adalah Nanan Sukarna dan Imam Sudjarwo.
Berbagai spekulasi mencuat di balik terpilihnya Timur sebagai calon tunggal kapolri yang diusulkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada DPR. Dalam kesempatan RDPU dengan Tim Kecil Komisi III, Rabu (13/10/2010), Ketua Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Djoko Suyanto memaparkan kronologi munculnya nama Timur sebagai pilihan akhir.

Menurutnya, nama Timur tak muncul secara tiba-tiba. Namun, ada pertimbangan dari Presiden mengapa beliau tidak mengajukan dua nama kuat sebelumnya. Kompolnas, kata Djoko, menyaring delapan nama calon perwira Polri bintang dua dan bintang tiga yang diusulkan Kapolri.
Dari delapan nama tersebut, pilihan Kompolnas mengerucut pada tiga nama. Akan tetapi, ia tak menyebutkan siapa saja tiga orang yang diusulkan kepada Presiden. "Sebelum diumumkan oleh Presiden, kami tidak menyampaikan tiga nama yang diajukan Kompolnas. Kami tidak tahu bagaimana nama Nanan dan Imam seperti diadu," kata Djoko yang juga menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.
Bagaimana nama Timur sampai muncul? Djoko menjelaskan, Presiden mencermati dinamika yang muncul di publik setelah nama Imam dan Nanan menyeruak. Salah satu hal yang dicermati adalah adanya polarisasi di antara kedua kubu. "Ada polarisasi, diskursus, dukungan, dan hujatan. Menurut Presiden dan kami (Kompolnas), itu tidak sehat. Muncul spanduk 'Tolak si A karena melanggar HAM', 'Tolak si B', dan sebagainya. Itu yang dicermati dan mengkhawatirkan. Polri harus solid," urai Djoko.
Kemudian, pada hari Sabtu (2/10/2010), atau dua hari sebelum pengajuan nama calon kepada DPR, Presiden memanggil Wakil Presiden Boediono, Ketua Kompolnas, Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Kepala BIN Sutanto, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
"Dalam kesempatan itu, Presiden berpendapat, polarisasi tidak bagus untuk pengembangan organisasi Polri. Akhirnya dimunculkan kembali delapan nama. Kompolnas hanya memberikan satu masukan: hendaknya syarat formal harus dipenuhi, yaitu pangkat paling senior di bawah Kapolri. Selama itu dipenuhi, masih dalam batas toleransi untuk disampaikan ke publik," ujar Djoko.
Ia melanjutkan, "Komjen Timur Pradopo termasuk dalam delapan nama yang diusulkan Kapolri. Persyaratan terpenuhi kecuali kepangkatan. Kalau Presiden menghendaki, maka syarat formal itu harus dipenuhi," katanya.
Nama Timur diproses selama dua hari. Penaikan pangkat Timur pada hari Senin, 4 Oktober 2010, merupakan finalisasi dari proses yang telah dilakukan. "Jadi, tidak tiba-tiba muncul namanya," ujar Djoko.

http://nasional.kompas.com/

0 komentar:

Post a Comment