Korea Utara (Korut) kemarin menuduh Amerika Serikat (AS) telah
membangun pasukan militer di wilayahnya. Menghadapi peningkatan militer
Washington itu,Pyongyang pun bertekad memperkuat pertahanan militernya
dengan segala cara.
Pernyataan itu muncul sehari setelah negara komunis itu menyatakan akan meningkatkan kapasitas nuklirnya dalam menghadapi perselisihan dengan AS.Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menyusul ancaman dari Pyongyang terhadap Seoul dan kegagalan Korut meluncurkan roket pada April lalu.
Kementerian Luar Negeri Korut menjelaskan apa yang disebut dengan penumpukan senjata AS, sebagai provokasi terbuka terhadap Pyongyang dan pendahuluan untuk perang regional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut juga menyinggung pengungkapan bahwa basis pasukan AS di Korea Selatan (Korsel) berusaha meningkatkan jumlah helikopter penyerang dan sistem pertahanan rudal.
Juru bicara itu menyebutkan latihan angkatan laut yang melibatkan Seoul,AS, dan Jepang,yang akan diselenggarakanKamis( 20/6) danJumat (21/6) di Semenanjung Selatan. Sementara itu,Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa Seoul dan pasukan AS akan mengadakan latihan militer bersama terbesar pada Jumat (21/6) mendatang, guna menunjukkan kemampuan pertahanan untuk melawan perang.
Seoul dan angkatan laut pasukan AS, termasuk kapal induk AS, dikabarkan akan menggelar manuver di Laut Kuning selama tiga hari di mulai Sabtu mendatang. Korut juga mengecam pertemuan terakhir menteri pertahanan AS dan menteri luar negeri Korsel di Washington pekan lalu,di mana tujuan pertemuan itu adalah untuk membahas pembuatan pangkalan di Seoul guna penerapan strategi AS dalam menguasai seluruh Asia.
Korut menegaskan,penumpukan senjata AS merupakan langkah awal dalam perang regional yang tidak hanya menargetkan Korut,tetapi juga beberapa negara-negara di Asia Timur Laut. Pyongyang segera meningkatkan pertahanan kemampuan diri dengan segala cara untuk melindungi kedaulatan dan martabat bangsa dan negaranya. Sementara itu, beberapa analis asal Seoul percaya Korut mungkin akan merancang sebuah bentrokan perbatasan dari pemimpin baru Kim Jongun yang mencoba untuk meningkatkan statusnya dengan militer.
Ada pula beberapa spekulasi yang mengatakan bahwa Korut akan melakukan uji coba nuklir, meskipun Pyongyang menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana saat ini untuk melakukannya. Kementerian pertahanan Seoul mengungkapkan pada Jumat (22/6) mendatang akan latihan militer bersama dengan melibatkan sekitar 2.000 tentara, F-15K dan KF-16 jet tempur,dan serangan pesawat. Laporan AFPmenyebutkan, empat helikopter AS menyerang Apache dan tank, peluncuran roket,serta ribuan putaran api selama latihan di daerah Pocheon,dekat perbatasan.
Pernyataan itu muncul sehari setelah negara komunis itu menyatakan akan meningkatkan kapasitas nuklirnya dalam menghadapi perselisihan dengan AS.Ketegangan di Semenanjung Korea semakin meningkat dalam beberapa bulan terakhir, menyusul ancaman dari Pyongyang terhadap Seoul dan kegagalan Korut meluncurkan roket pada April lalu.
Kementerian Luar Negeri Korut menjelaskan apa yang disebut dengan penumpukan senjata AS, sebagai provokasi terbuka terhadap Pyongyang dan pendahuluan untuk perang regional. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Korut juga menyinggung pengungkapan bahwa basis pasukan AS di Korea Selatan (Korsel) berusaha meningkatkan jumlah helikopter penyerang dan sistem pertahanan rudal.
Juru bicara itu menyebutkan latihan angkatan laut yang melibatkan Seoul,AS, dan Jepang,yang akan diselenggarakanKamis( 20/6) danJumat (21/6) di Semenanjung Selatan. Sementara itu,Kementerian Pertahanan Korsel mengatakan bahwa Seoul dan pasukan AS akan mengadakan latihan militer bersama terbesar pada Jumat (21/6) mendatang, guna menunjukkan kemampuan pertahanan untuk melawan perang.
Seoul dan angkatan laut pasukan AS, termasuk kapal induk AS, dikabarkan akan menggelar manuver di Laut Kuning selama tiga hari di mulai Sabtu mendatang. Korut juga mengecam pertemuan terakhir menteri pertahanan AS dan menteri luar negeri Korsel di Washington pekan lalu,di mana tujuan pertemuan itu adalah untuk membahas pembuatan pangkalan di Seoul guna penerapan strategi AS dalam menguasai seluruh Asia.
Korut menegaskan,penumpukan senjata AS merupakan langkah awal dalam perang regional yang tidak hanya menargetkan Korut,tetapi juga beberapa negara-negara di Asia Timur Laut. Pyongyang segera meningkatkan pertahanan kemampuan diri dengan segala cara untuk melindungi kedaulatan dan martabat bangsa dan negaranya. Sementara itu, beberapa analis asal Seoul percaya Korut mungkin akan merancang sebuah bentrokan perbatasan dari pemimpin baru Kim Jongun yang mencoba untuk meningkatkan statusnya dengan militer.
Ada pula beberapa spekulasi yang mengatakan bahwa Korut akan melakukan uji coba nuklir, meskipun Pyongyang menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki rencana saat ini untuk melakukannya. Kementerian pertahanan Seoul mengungkapkan pada Jumat (22/6) mendatang akan latihan militer bersama dengan melibatkan sekitar 2.000 tentara, F-15K dan KF-16 jet tempur,dan serangan pesawat. Laporan AFPmenyebutkan, empat helikopter AS menyerang Apache dan tank, peluncuran roket,serta ribuan putaran api selama latihan di daerah Pocheon,dekat perbatasan.
Sumber : SINDO
0 komentar:
Post a Comment