Rencana
penempatan 2.500 pasukan Marinir Amerika Serikat (AS) di Darwin,
Australia disambut antusias pemerintah Indonesia. Keberadaan Marinir AS
itu akan dimanfaatkan untuk latihan bersama TNI.
Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan,
Brigjen TNI Hartind Asrin mengatakan, tawaran keikutsertaan TNIdalam
latihan militer bersama AS dan Australia telah dilayangkan pihak
Australia. Indonesia sendiri belum bisa memutuskan karena akan dibahas
intensif oleh Menhan dan Panglima TNI.
"Kita menyambut baik tawaran itu. Namun, itu akan dikaji lebih lanjut
oleh Menhan dan Panglima TNI," demikian siaran pers Kapuskomblik Kemhan
kepada Suara Karya di Jakarta, Senin (7/5). Latihan bersama itu sebagai upaya peningkatan kerja sama pertahanan antarnegara.
Hartin bersama Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI
Iskandar Sitompul, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut
(Kadispenal), Laksma TNI Untung Suropati dan Kepala Dinas Penerangan TNI
Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Azman Yunus yang tergabung
dalam Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI, meninjau
langsung kehadiran personel Marinir AS yang berada di Australia.
Delegasi Kemhan dan TNI diterima Head of ImplementationTeam US Posture
Review, Australian Defence Force (ADF), Mayjen Michael Krause dan
Komandan Marinir AS di Darwin, Kolonel James Dillon.
Profesionalisme
Michael mengakui jika militer Australia tak serta - merta menerima
penempatan pasukan Marinir AS di Darwin. Australia tetap menerapkan
mawas diri. "Meski itu adalah kebijakan yang di buat Presiden AS dan PM
Australia untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua Negara, pihak
kami sangat berhati - hati," ujar dia.
Tahun 2012 ini, dia menjelaskan, sebanyak 200 personil Marinir AS
ditempatkan di Darwin. Lima tahun ke depan, jumlah ini terus bertambah
hingga pada jumlah 2.500 personil. "Sepanjang tahun ini hanya akan ada
200 personel Marinir Amerika Serikat di Australia dan akan dirotasi
setiap 6 bulan," jelas dia.
Menurut Krause, adanya kerja sama yang dilakukan tiga Negara,
manfaatnya akan baik bagi peningkatan profesionalisme prajurit di antara
ketiga negara. Salah satu yang menjadi perhatian Australia dengan
kedatangan Pasukan AS saat ini, menurut Krause, adalah penyediaan
fasilitas seperti perumahan untuk pasukan AS. Sementara ini pasukan AS
menggunakan fasilitas yang tersedia di Barak Robertson di Darwin.
Sumber : Suara Karya
Baca Juga
0 komentar:
Post a Comment