Clock By Blog Tips

Tuesday, May 8, 2012

TNI Akan Manfaatkan Penempatan Marinir AS di Darwin


Rencana penempatan 2.500 pasukan Marinir Amerika Serikat (AS) di Darwin, Australia disambut antusias pemerintah Indonesia. Keberadaan Marinir AS itu akan dimanfaatkan untuk latihan bersama TNI.

Kepala Pusat Komunikasi Publik (Kapuskomblik) Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Hartind Asrin mengatakan, tawaran keikutsertaan TNIdalam latihan militer bersama AS dan Australia telah dilayangkan pihak Australia. Indonesia sendiri belum bisa memutuskan karena akan dibahas intensif oleh Menhan dan Panglima TNI.

 
"Kita menyambut baik tawaran itu. Namun, itu akan dikaji lebih lanjut oleh Menhan dan Panglima TNI," demikian siaran pers Kapuskomblik Kemhan kepada Suara Karya di Jakarta, Senin (7/5). Latihan bersama itu sebagai upaya peningkatan kerja sama pertahanan antarnegara.

 

Hartin bersama Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Laksda TNI Iskandar Sitompul, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal), Laksma TNI Untung Suropati dan Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau), Marsma TNI Azman Yunus yang tergabung dalam Delegasi Perwira Senior Public Affairs Kemhan dan TNI, meninjau langsung kehadiran personel Marinir AS yang berada di Australia.
 

Delegasi Kemhan dan TNI diterima Head of ImplementationTeam US Posture Review, Australian Defence Force (ADF), Mayjen Michael Krause dan Komandan Marinir AS di Darwin, Kolonel James Dillon.
Profesionalisme


Michael mengakui jika militer Australia tak serta - merta menerima penempatan pasukan Marinir AS di Darwin. Australia tetap menerapkan mawas diri. "Meski itu adalah kebijakan yang di buat Presiden AS dan PM Australia untuk meningkatkan kerjasama pertahanan kedua Negara, pihak kami sangat berhati - hati," ujar dia.
 
Tahun 2012 ini, dia menjelaskan, sebanyak 200 personil Marinir AS ditempatkan di Darwin. Lima tahun ke depan, jumlah ini terus bertambah hingga pada jumlah 2.500 personil. "Sepanjang tahun ini hanya akan ada 200 personel Marinir Amerika Serikat di Australia dan akan dirotasi setiap 6 bulan," jelas dia.

 

Menurut Krause, adanya kerja sama yang dilakukan tiga Negara, manfaatnya akan baik bagi peningkatan profesionalisme prajurit di antara ketiga negara. Salah satu yang menjadi perhatian Australia dengan kedatangan Pasukan AS saat ini, menurut Krause, adalah penyediaan fasilitas seperti perumahan untuk pasukan AS. Sementara ini pasukan AS menggunakan fasilitas yang tersedia di Barak Robertson di Darwin.
 
 
 
Sumber : Suara Karya


Baca Juga

0 komentar:

Post a Comment