Tim pemantau PBB telah berada sebulan di Suriah, tetapi serangan senjata masih terjadi. |
Serangan oleh pasukan militer Suriah terjadi sepanjang malam di kota Homs, Suriah. Aktivis oposisi menyebutkan serangan itu merupakan yang terburuk selama beberapa pekan ini.
Peristiwa itu terjadi ketika sebelas pemantau PBB berada di Homs untuk mencoba melaksanakan gencatan senjata disana.
Tetapi koresponden BBC di Homs mengatakan upaya itu mustahil dilakukan, karena kedua pihak melanggar gencatan senjata.
Rabu lalu, sebuah konvoi yang membawa pemantau PBB terkena ledakan bom di bagian selatan kota Deraa.
Kepala tim PBB, Mayor Jenderal Robert Mood, berada di konvoi, tetapi tidak ada dia atau anggota tim yang terluka.
Saksi mata mengatakan setidaknya tiga tentara Suriah terluka. Dan jendela truk hancur.
Sekjen PBB Ban Ki-moon mengatakan peristiwa tersebut merupakan ancaman bagi misi PBB yang akan datang ke Suriah.
Tim pemantau berada di negara itu sebagai bagian
dari rencana perdamaian gabungan PBB-Liga Arab dan mulai dikirimkan
pada bulan lalu.
Saat ini ada sekitar 70 pemantau di Suriah, tetapi kehadiran mereka tidak memberikan dampak terhadap kekerasan disana.
Seorang reporter Associated Press yang mengikuti
konvoi PBB mengatakan ledakan di Deraa menghancurkan jendela truk
militer dan menyebabkan asap hitam yang tebal.
Tidak diketahui dengan jelas siapa yang berada
di balik peristiwa tersebut. Bagaimanapun, oposisi di Dewan Nasional
Suriah telah menyalahkan pemerintah, dan mengatakan ledakan itu sebagai
bagian dari kampanye agar pemantau PBB keluar dari negara tersebut.
Penduduk Mengungsi
Sementara itu, wartawan BBC Lyse Doucet
mengatakan serangan senjata terjadi di Homs, meskipun ada gencatan
senjata antara pemerintah dan pasukan oposisi.
Dia melihat pemantau PBB melakukan patroli di kota itu, tetapi mengatakan seluruh penduduk telah meninggalkan rumah mereka.
Rabu lalu, pasukan Suriah menembakan senjata di
perbatasan Lebanon, menewaskan perempuan tua dan anak perempuannya
terluka, seperti disampaikan oleh pejabat Lebanon.
PBB memperkirakan sekitar 26.000 warga Suriah mengungsi melalui perbatasan ke Lebanon.
PBB mengatakan setidaknya 9.000 orang tewas sejak protes pro demokrasi mulai pada Maret 2011.
Februari lalu, pemerintah Suriah menyatakan
jumlah korban tewas mencapai 3.838 - yang terdiri dari 2.493 penduduk
sipil dan 1.345 personil pasukan keamanan. Akses wartawan asing ke
Suriah ditutup dan laporan itu tidak dapat diverifikasi.
Sumber : BBC
0 komentar:
Post a Comment