Clock By Blog Tips

Monday, March 19, 2012

RI-Australia Bahas Stabilitas dan Keamanan di Kawasan


Menlu Marty M. Natalegawa dan Menhan Purnomo Yusgiantoro membahas kerjasama bilateral Indonesia dan Australia dengan mitra keduanya Menlu dan Menhan Australia di Canberra dalam kunjungan singkat kemarin (15/3/2012). “Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama dalam format 2+2 yang melibatkan Menlu dan Menhan kedua negara,” tutur Marty.

Pertemuan dalam format 2+2 itu disepakati oleh pemimpin kedua negara pada kunjungan Presiden RI ke Australia tahun 2010 yang lalu.

Mekanisme ini melengkapi mekanisme bilateral yang ada yaitu Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting pada tingkat Kepala Negara/Pemerintahan dan Annual Leadership Dialogue yang melibatkan tokoh non pemerintah.
Secara umum, Marty mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Australia kuat, solid dan komprehensif. Mekanisme konsultasi juga sangat komprehensif yang melibatkan bukan hanya sektor pemerintah namun juga elemen masyarakat luas.

Namun demikian, Marty mengemukakan masih terdapat ruang yang besar bagi peningkatan kerjasama kedua negara khususnya dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi.

Mengenai pertemuan 2+2, Marty mengatakan beberapa hal telah dibahas diantaranya berbagai permasalahan keamanan dan pertahanan baik pada tingkat bilateral, regional maupun global dibahas.

Pada tingkat bilateral misalnya, dibahas kerjasama keamanan kedua negara yang difokuskan pada peningkatan kerjasama kedua negara dalam mengatasi berbagai kejahatan lintas batas. Dalam bidang pertahanan, kedua negara memfokuskan pada upaya peningkatan kerjasama operasi militer bukan perang khususnya dalam bidang penanggulangan bencana.

“Sebagai negara yang rentan bencana, Indonesia dan Australia memiliki kepentingan untuk meningkatkan kemampuan kedua negara dalam menghadapi dan mengelola bencana alam”, tutur Marty.

Kerjasama Indonesia dan Australia dalam pengelolaan bencana alam bukan hanya pada tingkat bilateral, namun juga pada tingkat East Asia Summit.

Dalam pertemuan EAS di Bali, Nopember 2011, dicontohkannya, Indonesia dan Australia telah memprakarsai sebuah konsep untuk mempercepat respon negara di kawasan ketika terjadi bencana alam.

“Kita juga membahas berbagai hal kerjasama pertahanan di bidang pengembangan kapasitas” lanjut Marty.

Pada tingkat regional, pertemuan juga membahas peningkatan fenomena human trafficking di kawasan. Kedua negara bersepakat untuk dapat mengatasi permasalahan human trafficking melalui mekanisme Bali Process.

Berbagai isu di kawasan seperti Laut China Selatan, perkembangan positif demokrasi di Myanmar dan kerjasama dalam konteks ASEAN juga dibahas.

Pertemuan juga mendiskusikan perkembangan stabilitas dan keamanan di tingkat global dan kerjasama kedua negara di forum PBB.

“Stabilitas dan keamanan baik di tingkat global maupun di tingkat regional sangat penting bagi upaya nasional kita untuk melakukan pembangunan ekonomi demi kesejahteraan rakyat. Indonesia dan Australia merupakan negara kunci dalam menciptakan stabilitas di kawasan,” tutup Marty.

Pertemuan ini juga dimaksudkan untuk mempersiapkan rencana kunjungan Presiden RI ke Australia untuk melakukan Indonesia-Australia Annual Leaders’ Meeting pada bulan Mei 2012 di Darwin.

Dalam kunjungan singkat ini, Menlu RI juga melukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Australia, Julia Gillard dan menjadi pembicara dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh The Centre for Democratic Institutions (CDI) di Australian National University (ANU), Canberra. (sumber: BAM/ed.Yo2k)

Sumber :Kemlu RI


Baca juga 

0 komentar:

Post a Comment