Clock By Blog Tips

Thursday, March 22, 2012

AS Akui Peningkatan Kekerasan di Afghanistan

Jenderal John Allen

Komandan tertinggi Amerika Serikat di Afghanistan mengakui bahwa kekerasan meningkat di negara itu akibat penistaan terhadap ​​kitab suci al-Quran oleh pasukan Amerika, Press TV melaporkan pada Selasa (20/3).

Berbicara di hadapan Komite Angkatan Bersenjata DPR AS di Washington, Jenderal John Allen menuturkan, insiden itu telah memberikan pukulan telak bagi misi AS di Afghanistan.

"Setelah tersiar kabar bahwa pasukan AS melecehkan teks-teks keagamaan, termasuk al-Quran, protes yang diwarnai kekerasan terjadi di beberapa daerah. Meski hanya terjadi di beberapa daerah di Afghanistan, 32 warga Afghanistan tewas dan sejumlah lainnya terluka dalam kerusuhan itu," kata Jenderal Allen.

Ini adalah konfirmasi resmi pertama dari pejabat AS atas pelecehan mereka terhadap sakralitas agama.

"Sejak 1 Januari hingga sekarang saja, pasukan koalisi telah kehilangan 60 tentaranya dari enam negara berbeda. 13 dari mereka tampaknya tewas di tangan pasukan keamanan Afghanistan. Kami percaya bahwa sebagian aksi itu termotivasi oleh kasus penistaan al-Quran," jelas komandan AS itu.

Puluhan warga Afghanistan tewas dan sejumlah lainnya terluka setelah aksi unjuk rasa anti-AS berubah menjadi kekerasan, di mana demonstran menuntut proses hukum terhadap mereka yang terlibat.

Jenderal Allen juga menegaskan bahwa 13 pasukan asing tewas oleh pasukan keamanan Afghanistan setelah insiden pembakaran al-Quran.

AS sedang berjuang untuk mengatasi serangkaian kemunduran di Afghanistan, termasuk protes rakyat atas pembakaran al-Quran dan pembantaian 16 warga sipil Afghanistan oleh pasukan Amerika. (IRIB Indonesia/RM/SL)



Sumber :Iran Indonesian Radio



Baca juga 

0 komentar:

Post a Comment