Clock By Blog Tips

Friday, February 3, 2012

Kemhan belum terima laporan bantuan dari AS


Jakarta - Kementerian Pertahanan (Kemhan) mengakui belum menerima laporan dari Gubernur Sulawesi Utara Sinyo H Sarundanjang, terkait bantuan dari Amerika Serikat untuk menjaga perbatasan Sulawesi Utara.
 
"Bantuan-bantuan pertahanan seharusnya dilakukan melalui Kemhan," kata Kepala Pusat Komunikasi dan Publik Kemhan Brigjen TNI Hartind Asrin di Jakarta, Kamis.

Ia pun memastikan tidak menerima aporan kunjungan Gubernur Sulut, Sinyo H Sarundajang ke Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat dalam rangka mempresentasikan kesiapan Sulawesi Utara menjadi tuan rumah acara penanggulangan terumbu karang dan masalah perbatasan di Sulawesi Utara, dalam rangka kegiatan Penanggulangan Bencana Internasional yang akan berlangsung pada 31 Mei hingga 15 Juni 2012.

Pada prinsipnya, lanjut dia, bantuan pertahanan di perbatasan dapat diterima, namun hanya bersifat pada peralatan saja, sementara untuk penempatan personel asing tidak diperkenankan. "Bantuan diberikan selama peralatan saja diperbolehkan, namun
untuk personel tidak," katanya.
 
Indonesia, menurut Hartind, pernah menerima bantuan AS dalam bentuk peralatan untuk memperkuat kawasan maritim Indonesia berupa radar di sepanjang Selat Malaka dan Pulau Sumatera, mulai dari Sabang hingga Batam. Namun demikian, secara resmi tidak ada kerja sama dengan AS di perbatasan. Indonesia hanya menjalin kerja sama dengan Malaysia, Papua Nugini, dan Timor Leste.

Sedangkan wilayah laut, tambah dia, Indonesia bekerja sama dengan Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, Thailand, Australia, dan India.

Sebelumnya, Gubernur Sulawesi Utara, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan terhadap Provinsi Sulawesi Utara menjadi tuan rumah kegiatan Penanggulangan Bencana Internasional. Ucapan terima kasih gubernur disampaikan saat tampil di depan peserta "Mid Planing Conference, Pacific Partnership 2012" di San Diego, Amerika Serikat, Selasa (31/1) waktu setempat.

"Atas nama rakyat Sulawesi Utara saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehormatan menjadi tempat pelaksanaan Misi Kemanusiaan Pacific Partnership 2012," ujar Sarundajang.

Sarundajang mengatakan kegiatan ini adalah program kemanusiaan yang sifatnya mulia (a noble humanity program), sehingga merupakan kehormatan besar bagi Sulut untuk mendukung dan mensukseskannya. "Pemerintah Sulawesi Utara mendukung penuh program ini dan siap menyukseskannya. Rakyat Sulawesi Utara menyambut dengan hangat kedatangan misi kapal rumah sakit USNS Mercy," ujar Gubernur sebagaimana dikutip staf khusus bidang komunikasi publik, Michael Umbas.

Usai pemaparan dilanjutkan dengan pembahasan teknis di tingkatan "working group" yang membahas teknis persiapan acara di Sulut nanti. Gubernur kemudiaan diundang oleh Mission Commander Captain Jim Morgan meninjau langsung kapal kemanusiaan (United States Naval Hospital Ship/USNS) Mercy di Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di San Diego.
 
Dari hasil perbincangan Gubernur Sarundajang dengan tim Angkatan Laut AS, ada beberapa hal menarik yang terungkap seperti adanya dukungan relawan dan organisasi non-profit yang akan turut serta dalam misi kemanusiaan ini, dan pada bulan Februari 2012 dilanjutkan dengan pertemuan finalisasi misi yang akan diadakan di Manado. "Yang cukup mengesankan, terungkap juga dari peserta konferensi bahwa Sulut teridentifikasi sebagai pusat dari 'Coral Triangle Innitiative', dan menjadi perhatian utama dari Angkatan Laut Amerika untuk melakukan kegiatan sosial bersih laut. Mereka sangat peduli dengan keselamatan karang kita," kata Sarundajang yang dalam kunjungannya didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Hoyke Makarawung dan staf khusus, Freddy Lengkong.
 
Misi dari Pacific Partnership adalah latihan bersama pemberian bantuan kemanusiaan kepada para korban akibat bencana alam. Kegiatan yang akan digelar adalah pembangunan dan perbaikan puskesmas, pembangunan dan perbaikan gedung sekolah, penyediaan sarana dan prasarana sanitasi seperti air bersih .
 
Kegiatan yang akan berlangsung di Sulut ditandai dengan masuknya Kapal USNS Mercy yang akan masuk di teluk Manado pada tanggal 31 Mei dan berlabuh selama tiga hari. Selanjutnya akan bertolak menuju tiga kabupaten kepulauan yakni Sangihe, Talaud dan Sitaro.


Sumber : Waspada

0 komentar:

Post a Comment