Clock By Blog Tips

Monday, January 30, 2012

Timor Leste Minati Peralatan Militer RI


Solo - Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao mengungkapkan ketertarikannya untuk membeli peralatan militer buatan PT Pindad Indonesia. Menurut Xanana, sebagai negara yang baru berumur 10 tahun, masih banyak kekurangan yang dihadapi. "Masih membutuhkan pembenahan untuk ekonomi dan angkatan perangnya, karena tanggal 20 Mei nanti Timor Leste baru berusia 10 tahun," ujar Xanana saat mengunjungi perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Textil (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (28/1).

    Bahkan saat mengunjungi perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Textil (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Xanana tidak hanya untuk memesan seragam tentara dan polisi untuk Negara Timor Leste, tetapi juga mengajak PT Sritex untuk menanamkan investasinya ke negara bekas provinsi ke-27 Indonesia tersebut.

    "Kedatangan ini sudah diagendakan sebelumnya yakni untuk memesan seragam untuk tentara dan polisi di Timor Leste. Selain itu, kami mengajak PT Sritex untuk berinvestasi di Timor Leste, perusahaan ini sangat besar," ujar Xanana

    Menanggapi ajakan untuk menanamkan investasi tersebut, Presiden Direktur PT Sritex, Iwan Setiawan Lukminto, mengatakan pihaknya menyambut baik ajakan tersebut. "Yang jelas Xanana mengajak untuk investasi ke Timor Leste, kami masih harus membahas tawaran tersebut," ujarnya.

    Ketertarikan Timor Leste untuk memesan peralatan militer dari PT Pindad tersebut juga dibenarkan Deputy Direktur Pemasaran dan Penjualan PT Pindad, Triyono Andri Susilo, pada kesempatan yang sama. Menurut Triyono, ada tiga macam produk buatan PT Pindad yang dibeli Timor Leste. "Sebagai tahap awal, mereka membeli senjata serbu jenis SS2 yang juga digunakan oleh TNI. Selain itu juga memesan pistol genggam jenis G2 serta amunisi buatan Pindad," jelasnya.

    Mereka juga memesan truk angkutan personel militer yang memiliki berat 2,5 ton seharga Rp 300 - Rp 900 juta. Selama ini PT Pindad juga telah memenuhi permintaan dari Timor Leste untuk kepentingan kepolisian. Saat ini, negara tersebut mulai tertarik memesan peralatan untuk militer.


Sumber : Suara Karya

0 komentar:

Post a Comment