Jakarta - Konflik perbatasan antara Thailand dan Kamboja menunjukan peningkatan dalam upaya penyelesaiannya. Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Marty Natalegawa memastikan kedua pihak sudah menarik pasukannya dari perbatasan yang menjadi sengketa.
"Saya kira perkembangan semakin baik. Seperti yang Anda ketahui, sepanjang tahun lalu Thailand-Kamboja sempat menjadi salah satu masalah yang memprihatinkan," jelas Menlu di DPR, Jakarta, Selasa (17/1/2012).
Dengan adanya perubahan pada Pemerintahan Thailand, menurut Menlu hubungan kedua negara saat ini makin baik. Marty juga menyebutkan peran Indonesia yang menangani masalah tersebut dengan secara langsung.
"Kita ketahui di penghujung 2011 dan awal 2012 menteri pertahanan dan menteri luar negeri Thailand dan Kamboja melakukan pertemuan terpisah di antara mereka, yang menegaskan bahwa mereka berkomitmen untuk melaksanakan putusan Mahkamah Internasional bagi penciptaan wilayah demiliterisasi. Di mana peninjau dari Indonesia adalah bagian dari upaya langkah tersebut," imbuh Menlu.
"Ke depan kita akan merevisi kerangka acuan atau TOR tim peninjau kita, agar pada waktunya nanti kalau mereka sulit kita bisa segera menggelar tim peninjau kembali," tuturnya.
Mengenai revisi dari kerangka acuan atau TOR tim peninjau Indonesia, mantan Duta Besar Indonesia untuk Inggris itu mengatakan misinya memang berubah.
"Awalnya kita semata memantau kondisi di perbatasan keputusan Mahkamah Internasional yang dinamakan Zona Professional Demiliterisasi," ungkapnya.
"Zona demiliterisasi sementara, di mana di wilayah ini pasukan Thailand dan Kamboja harus ditarik, dan tidak boleh di sana. Sementara misi peninjau kita memastikan penarikan pasukan itu dipatuhi. Jadi ada misi khusus nah ini memerlukan penyesuaian tidak hanya memantau dan melihat apa adanya tapi harus pada rujukannya, apa kondisi yang ingin kita pertahankan," ucap Menlu.
Menlu menjelaskan, masalah ini secara informal sudah dibahas dalam pertemuan Asean di Kamboja pada awal Januari. Dirinya mengatakan, intinya pihak Thailand dan Kamboja membentuk kelompok kerja untuk membahas teknis penarikan pasukan mereka karena semua ingin dilakukan secara simultan.
"Bukan penarikan sebetulnya. Saya rasa ini inisiatif dari mereka, kita menyesuaikan," tutup Menlu.
Sumber : Okezone
Baca Juga
0 komentar:
Post a Comment