Surabaya, Kapal layar tiang tinggi KRI Dewaruci milik TNI Angkatan Laut melakukan pelayaran keliling dunia untuk terakhir kalinya, sebelum digantikan kapal latih baru yang direncanakan mulai beroperasi pada 2013.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno didampingi sejumlah petinggi TNI AL, melepas keberangkatan kapal latih buatan Jerman tahun 1952 itu, di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Minggu.
Pelayaran keliling dunia kali ini berlangsung lebih kurang 277 hari dengan membawa membawa 82 orang awak buah kapal dan 101 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-59. Kapal dijadwalkan tiba kembali di Surabaya pada 16 Oktober 2012.
Rute perjalanan dimulai dari Surabaya dengan kota persinggahan Jayapura, Kwajelein (AS), Honololu, San Diego, Manzanillo (Meksiko), Panama, New Orlens, Miami, Charleston, New York, Norfolk, Baltimore, Boston, St Jon (Kanada), Porto (Portugal), Cadiz (Spanyol), Malta, Port Said (Mesir), Jeddah (Saudi Arabia), Salalah (Oman), Kolombo (Sri Lanka), Belawan, Jakarta, dan kembali ke Surabaya.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Soeparno didampingi sejumlah petinggi TNI AL, melepas keberangkatan kapal latih buatan Jerman tahun 1952 itu, di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Minggu.
Pelayaran keliling dunia kali ini berlangsung lebih kurang 277 hari dengan membawa membawa 82 orang awak buah kapal dan 101 kadet Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-59. Kapal dijadwalkan tiba kembali di Surabaya pada 16 Oktober 2012.
Rute perjalanan dimulai dari Surabaya dengan kota persinggahan Jayapura, Kwajelein (AS), Honololu, San Diego, Manzanillo (Meksiko), Panama, New Orlens, Miami, Charleston, New York, Norfolk, Baltimore, Boston, St Jon (Kanada), Porto (Portugal), Cadiz (Spanyol), Malta, Port Said (Mesir), Jeddah (Saudi Arabia), Salalah (Oman), Kolombo (Sri Lanka), Belawan, Jakarta, dan kembali ke Surabaya.
"Ini pelayaran bersejarah bagi KRI Dewaruci karena menjadi yang terakhir kalinya mengelilingi dunia. Tahun depan (2013), TNI AL akan mengoperasikan kapal latih yang baru," kata KSAL Laksamana Soeparno usai pelepasan.
Menurut ia, kapal layar tiang tinggi baru untuk latihan kadet AAL itu, rencananya dibuat di Polandia dan Spanyol dengan harga pembuatan sekitar 80 juta dolar AS.
"Dalam waktu dekat akan diputuskan, mana dari dua galangan kapal itu (Polandia dan Spanyol) yang dipercaya membuat kapal layar baru milik TNI AL," ujar Soeparno.
Ia mengakui bahwa KRI Dewaruci yang bergabung di jajaran TNI AL sejak 1 Oktober 1953, sudah saatnya untuk diganti dengan kapal baru, kendati kemampuannya sebagai kapal latih AAL masih cukup layak.
"Tahun depan usia Dewaruci sudah 60 tahun, padahal usia pensiun perwira tinggi TNI AL maksimal 58 tahun. Jadi, tahun depan kadet AAL melakukan pelayaran keliling dunia dengan kapal baru," katanya.
Muhibah KRI Dewaruci ke Amerika Serikat untuk menghadiri "Operation Sail 2012", sekaligus mendukung praktik pelayaran astronomi kadet AAL dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke negara-negara yang disinggahi.
Sebelum pelepasan kapal, KSAL bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menandatangani nota kesepahaman untuk program promosi pariwisata "Wonderful Indonesia".
Menurut ia, kapal layar tiang tinggi baru untuk latihan kadet AAL itu, rencananya dibuat di Polandia dan Spanyol dengan harga pembuatan sekitar 80 juta dolar AS.
"Dalam waktu dekat akan diputuskan, mana dari dua galangan kapal itu (Polandia dan Spanyol) yang dipercaya membuat kapal layar baru milik TNI AL," ujar Soeparno.
Ia mengakui bahwa KRI Dewaruci yang bergabung di jajaran TNI AL sejak 1 Oktober 1953, sudah saatnya untuk diganti dengan kapal baru, kendati kemampuannya sebagai kapal latih AAL masih cukup layak.
"Tahun depan usia Dewaruci sudah 60 tahun, padahal usia pensiun perwira tinggi TNI AL maksimal 58 tahun. Jadi, tahun depan kadet AAL melakukan pelayaran keliling dunia dengan kapal baru," katanya.
Muhibah KRI Dewaruci ke Amerika Serikat untuk menghadiri "Operation Sail 2012", sekaligus mendukung praktik pelayaran astronomi kadet AAL dan mempromosikan pariwisata Indonesia ke negara-negara yang disinggahi.
Sebelum pelepasan kapal, KSAL bersama Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar menandatangani nota kesepahaman untuk program promosi pariwisata "Wonderful Indonesia".
0 komentar:
Post a Comment