Juru bicara Menteri Luar Negeri China Liu Weimin (china.org) |
Beijing - China mengkritik perubahan kebijakan militer Amerika Serikat (AS) yang hendak memfokuskan perhatiannya ke Asia untuk mewaspadai peningkatan kekuatan militer Negeri Panda itu.
Presiden AS Barack Obama mengumumkan kebijakan militer Paman Sam yang baru pada Kamis pekan lalu. Obama berniat untuk menghindari konflik besar seperti halnya di Irak dan Afghanistan, dan memusatkan perhatian ke peningkatan kekuatan militer China.
Belakangan ini, Washington juga menilai, China meningkatkan jumlah personil angkatan laut serta sistem pertahanan maritimnya. China pun langsung menuding, penilaian AS terhadap peningkatan kekuatan militer China tidak berdasarkan bukti yang jelas.
"Penilaian AS terhadap China tidak berdasarkan bukti yang jelas dan tidak dapat dipercaya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
"Kami sangat berharap, AS akan bertindak lebih konstruktif untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Asia-Pasifik," tambahnya.
Pemerintah China juga menyambut kehadiran 25 ribu pasukan AS di Darwin, Australia, asalkan AS tetap memainkan peranan yang baik dalam menciptakan stabilitas global.
Pada 6 Januari lalu, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menilai, China dan India akan menjadi tantangan besar pada abad 21, karena kedua negara itu berhasil meningkatkan pengaruhnya di Asia. Pentagon juga menegaskan, negaranya siap menjalin kerja sama pertahanan dengan India karena AS kini menjadikan Asia sebagai fokus dari kebijakan luar negerinya.
Presiden AS Barack Obama mengumumkan kebijakan militer Paman Sam yang baru pada Kamis pekan lalu. Obama berniat untuk menghindari konflik besar seperti halnya di Irak dan Afghanistan, dan memusatkan perhatian ke peningkatan kekuatan militer China.
Belakangan ini, Washington juga menilai, China meningkatkan jumlah personil angkatan laut serta sistem pertahanan maritimnya. China pun langsung menuding, penilaian AS terhadap peningkatan kekuatan militer China tidak berdasarkan bukti yang jelas.
"Penilaian AS terhadap China tidak berdasarkan bukti yang jelas dan tidak dapat dipercaya," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China Liu Weimin, seperti dikutip AFP, Selasa (10/1/2012).
"Kami sangat berharap, AS akan bertindak lebih konstruktif untuk menciptakan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran di Asia-Pasifik," tambahnya.
Pemerintah China juga menyambut kehadiran 25 ribu pasukan AS di Darwin, Australia, asalkan AS tetap memainkan peranan yang baik dalam menciptakan stabilitas global.
Pada 6 Januari lalu, Menteri Pertahanan AS Leon Panetta menilai, China dan India akan menjadi tantangan besar pada abad 21, karena kedua negara itu berhasil meningkatkan pengaruhnya di Asia. Pentagon juga menegaskan, negaranya siap menjalin kerja sama pertahanan dengan India karena AS kini menjadikan Asia sebagai fokus dari kebijakan luar negerinya.
Sumber : Okezone
0 komentar:
Post a Comment