Clock By Blog Tips

Friday, November 18, 2011

AS Perkuat Militer di Asia


Canberra - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kemarin menegaskan militer Paman Sam akan memperluas perannya di Asia-Pasifik meski ada pemangkasan anggaran.

Obama menandaskan bahwa Amerika akan tetap menjadi kekuatan Pasifik yang akan membantu membentuk masa depan kawasan itu. Menurut dia, pemangkasan anggaran pertahanan tidak akan mengganggu pertahanan modern yang dirancang untuk memperkokoh tujuan Amerika menjadi yang terkuat di Pasifik.

Kepada parlemen Australia, Obama menekankan bahwa Asia-Pasifik terlalu penting untuk menjadi korban pengetatan anggaran AS. “Biarkan saya menyampaikannya secara langsung.Di saat Amerika Serikat memperketat anggarannya, kami mengurangi pembelanjaan kami,” ujar Obama, dikutip AFP.

Presiden berusia 50 tahun itu juga memaparkan bahwa militer AS, yang mengubah fokusnya jauh-jauh dari Irak dan Afghanistan, akan lebih disebarkan secara meluas di Asia, terutama di Asia Tenggara,lebih fleksibel dan membangun kapasitas regional. “Di saat kami mengakhiri perang saat ini,saya telah memerintahkan tim keamanan nasional kami untuk memprioritaskan keberadaan dan misi kami di Asia-Pasifik,” papar Obama, dikutip Reuters.

“Akibatnya,pengurangan pembelanjaan pertahanan di AS tidak akan—saya ulangi, tidak akan—memengaruhi belanja kami di Asia-Pasifik. Amerika Serikat adalah kekuatan Pasifik dan kami tetap akan di sini.” China, yang sudah lama mengkhawatirkan kalau kekuatan mereka yang berkembang bisa dibayangi pengaruh AS,mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap basis militer de facto AS di Australia yang diumumkan Obama.

Washington akan mengirimkan 2.500 Marinir ke Australia dan memperkuat kerja sama antarangkatan udara kedua negara dan berkomitmen untuk memperkuat garnisun di Korea Selatan (Korsel) dan Jepang. Obama mengakui kekhawatiran China itu dan bertekad mengupayakan kerja sama yang lebih besar dengan Beijing.

“Kami akan mengupayakan peluang lebih banyak dalam kerja sama dengan Beijing, termasuk komunikasi antara militer kami untuk mempromosikan pemahaman dan menghindarisalahpaham,” papardia. Langkah pertama perluasan militer AS hingga Asia Tenggara adalah penempatan marinir, kapal angkatan laut, dan pesawat di kawasan utara Australia mulai 2012.

Penempatan di Australia yang pada 2016 akan mencapai 2.600 personel militer, lebih kecil dibandingkan28.000 tentara yang ditempatkan AS di Korsel dan 50.000 di Jepang. Tapi,keberadaan mereka di Darwin, yang berjarak hanya 820 km dari Indonesia, akan membuat AS cepat mencapai Asia Tenggara dan Samudera Hindia.China telah mempertanyakan penempatan itu melalui seorang juru bicara kementerian luar negeri.

China meragukan apakah penguatan persekutuan itu akan membantu kawasan tersebut bersatu saat terjadi kesuraman ekonomi. Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara dan sudah lama mengkhawatirkan meluasnya keberadaan militer asing di kawasan, juga memperingatkan kesepakatan Australia itu mengandung risiko.

“Yang tidak ingin saya lihat adalah kalau perkembangan seperti itu akan memprovokasi reaksi dan kontra reaksi yang tepatnya menciptakan siklus ketegangan dan ketidakpercayaan atau kesalahpahaman,” papar Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Matalegawa.




Sumber : SINDO

0 komentar:

Post a Comment