![]() |
TNI-Polri Gelar Latihan Antiteror (Kompas) |
Neglasari - Kepolisian RI (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar latihan simulasi penanggulangan teroris. Latihan diselenggarakan di lima tempat berbeda, yaitu di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Hotel Sultan, Hotel Borobudur, TVRI dan satu lagi di wilayah laut. Kepala Otoritas Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang mengungkapkan hal tersebut kepada Republika, Kamis (27/10). Acara simulasi itu diberi nama Latma Gultom TNI - Polri Waspada Nusa III 2011.
Dalam simulasi tersebut, kelompok teroris bersenjata melakukan penyerangan dan penguasaan terhadap pesawat dan bus di bandara. Mereka menuntut agar kawan-kawannya yang sedang menjalani hukuman pidana dibebaskan. Mereka meminta waktu 12 jam. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, maka sandera akan dieksekusi.
Dalam simulasi tersebut, kelompok teroris bersenjata melakukan penyerangan dan penguasaan terhadap pesawat dan bus di bandara. Mereka menuntut agar kawan-kawannya yang sedang menjalani hukuman pidana dibebaskan. Mereka meminta waktu 12 jam. Jika tuntutannya tidak dipenuhi, maka sandera akan dieksekusi.
Kelompok teroris tersebut berjumlah sembilan orang. Lima orang berada di pesawat dan tiga orang berada di bus. Mereka membawa senjata senapan campuran, pistol serta bom yang siap dipasang di pesawat. Personil yang terlibat berjumlah 100 personil dari Polresta Bandara Soekarno Hatta, tim Bravo TNI Angkatan Udara sebanyak 80 personil, Samapta 30 personil, Reskrim 15 personil, Intel 10 personil, Obvit, Bimas, Narkoba, Identifikasi, Bagian Operasional, Propam dan Pospol masing-masing lima personil. Satu tim penjinak bom Gegana Polri juga libatkan. Termasuk dua unit pesawat Hercules TNI AU.
Dalam simulasi di Bandara Soekarno Hatta tampak pasukan Satuan Tugas (Satgas) Gultor Detasemen Bravo '90 dengan menggunakan kendaraan khusus mengepung para teroris di dalam pesawat. Pasukan dengan persenjataan lengkap tersebut mampu melumpuhkan para teroris tak lebih dari satu jam. Mereka juga berhasil menyelamatkan para sandera. Komandan pasukan TNI AU Letkol M. Juanda mengatakan simulasi tersebut dilakukan sebagai latihan rutin agar pasukan selalu siap menghadapi ancaman teror.
Dalam simulasi di Bandara Soekarno Hatta tampak pasukan Satuan Tugas (Satgas) Gultor Detasemen Bravo '90 dengan menggunakan kendaraan khusus mengepung para teroris di dalam pesawat. Pasukan dengan persenjataan lengkap tersebut mampu melumpuhkan para teroris tak lebih dari satu jam. Mereka juga berhasil menyelamatkan para sandera. Komandan pasukan TNI AU Letkol M. Juanda mengatakan simulasi tersebut dilakukan sebagai latihan rutin agar pasukan selalu siap menghadapi ancaman teror.
POLRI & TNI sebagai komponen pertahanan negara tidak akan membiarkan aksi terorisme menghantui dan mengancam kehidupan masyarakat
Latma Gultor TNI – Polri Waspada Nusa III secara resmi dibuka oleh Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo di Mako Brimob Kelapa II Depok, Selasa (25/10). Turut mendampingi pada acara tersebut Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono. Tidak ketinggalan turut hadir pejabat TNI-Polri serta pejabat sipil yang terkait dengan latihan ini.
Latihan diawali dengan Gladi Posko dilanjutkan Tactical Floor Game (TFG). Dan puncaknya adalah penindakan aksi teror secara langsung di sasaran yang berbeda-beda.
Dalam amanatnya Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan aksi terorisme yang terjadi di Indonesia dan belahan dunia lain telah menimbulkan korban jiwa yang cukup besar. Teror juga menimbulkan trauma psikis berkepanjangan bagi masyarakat.
"Polri sebagai alat negara penegak hukum bersama sama dengan TNI sebagai komponen pertahanan negara tidak akan membiarkan aksi terorisme menghantui dan mengancam kehidupan masyarakat," katanya.
Oleh karena itu, menurutnya perlu dilakukan upaya-upaya kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh jajaran aparat keamanan, bahkan seluruh lapisan masyarakat untuk bahu membahu memerangi semua bentuk aksi terorisme.
"Sehingga tercipta daya cegah dan daya tangkal serta kecepatan bertindak dalam menanggulangi terjadinya aksi terorisme," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa tujuan latihan ini adalah terwujudnya rencana operasi penanggulangan teror secara terpadu, berdasarkan rencana tindakan kontijensi Mabes TNI dan Mabes Polri terhadap kemungkinan ancaman terorisme di wilayah NKRI.
latihan ini juga ditujukan untuk menguji alat peralatan dan perlengkapan, yang digunakan dalam melaksanakan operasi penanggulangan teror melalui proses perencanaan, persiapan, pelaksanaan dan pengakhiran operasi yang dilaksanakan secara terpadu.
Satuan TNI yang terlibat dalam latihan ini adalah satuan-satuan elite dari masing masing matra, seperti Satuan 81 Gultor Kopassus TNI-AD, Detasemen Jala Mangkara (Den Jaka) TNI-AL, Detasemen Bravo TNI-AU. Sedangkan dari Polri adalah Sat Brimob dengan berbagai obyek sasaran yang berbeda.
Latihan Penanggulangan Teror Waspada Nusa III Tahun 2011 ini melibatkan lebih dari 2000 personel Polri dan TNI serta unsur unsur lain seperti Badan Penanggulangan Teror (BNPT), PT.Telkom, PT Angkasa Pura, Instansi Pemadam Kebakaran, Kesehatan, dan Bea Cukai.
0 komentar:
Post a Comment