Clock By Blog Tips

Tuesday, October 25, 2011

McCain Serukan Invasi ke Suriah

Senator Amerika Serikat (AS) John McCain

Amman - Kesuksesan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di Libya tampaknya “menginspirasi” Senator Amerika Serikat (AS) John McCain menyerukan prospek invasi militer ke Suriah.

Dalih yang dipakai McCain dalam usulnya yang diutarakan pada Minggu (23/10) waktu setempat itu adalah melindungi warga Suriah atas represi yang dilakukan pemerintahan Suriah. Sebanyak 3.000 demonstran prodemokrasi tewas dalam bentrok dengan pasukan pemerintah sejak beberapa bulan lalu.

“Saat ini operasi militer di Libya telah berakhir.Ada fokus baru yakni operasi militer yang mungkin untuk melindungi warga sipil di Suriah,” ujar McCain dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Yordania. Senator Republik yang duduk di Komite Militer Senat itu mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak boleh dianggap bisa lolos dari pembunuhan massal.

Sepertinya McCain menyamakan Assad dengan mantan pemimpin Libya Muammar Khadafi yang tewas pada Kamis (20/10) setelah ditangkap pasukan Dewan Transisi Nasional (NTC) di Libya. McCain mengatakan bahwa pemimpin Libya Muammar Khadafi telah membuat kesalahan dan dia menanggung semua akibatnya.

“Ada seruan yang menguat di kalangan oposisi agar direalisasikan intervensi militer asing. Kita mendengar permohonan bantuan itu. Kita mendengar dan tetap menjalin hubungan dengan oposisi (Suriah) Dewan Nasional,” katanya dikutip AFP. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebutkan, lebih dari 3.000 orang tewas, termasuk 187 anak-anak.Mereka dibunuh oleh militer sejak ke-rusuhan yang berlangsung pada pertengahan Maret silam.

“Revolusi Suriah mungkin memasuki babak baru. Oposisi telah membentuk Dewan Nasional Suriah untuk mengorganisir kekuatan mereka.Ada laporan yang menunjukkan banyak pembelotan dari kubu militer,” kata McCain. McCain menegaskan, semakin banyak warga Suriah bakal mengangkat senjata melawan pemerintah.

Sebelumnya Presiden AS Barack Obama telah menjelas mengungkapkan bahwa tidak ada intervensi militer di Suriah. Gedung Putih berpikir panjang karena Suriah merupakan sekutu utama Iran. Selain itu,Suriah juga berbatasan langsung dengan Israel. AS khawatir jika Suriah bakal melancarkan serangan bertubitubi ke Israel sebagai sekutu dekat Negeri Paman Sam itu.

Suriah yang dilindungi Iran juga menjadi dasar pemikiran McCain agar AS menyerang pemerintahan Assad. McCain menuding Iran mencoba untuk “membajak” Dunia Arab. “Tidak ada isu yang mempersatukan rakyat Amerika dibandingkan kebutuhan untuk melindungi teman, sekutu kita, kepentingan kita, dari ancaman yang ditaburkan rezim Iran,” papar mantan kandidat Presiden AS pada pemilu 2008 itu.

Secara geografi, Suriah menempati wilayah yang sangat strategidijantung Timur Tengah dengan berbatasan lima negara. Ada kekhawatiran jika membuat tidak stabil Suriah,maka dampaknya akan melebar ke seluruh wilayah Timur Tengah. Negara yang religius itu memiliki etnis minoritas yang sedikit.

Seperti dilaporkan FoxNews, kubu oposisi Suriah di dalam dan di luar negeri menyerukan penolakan intervensi militer asing.Mohammad Habash,anggota parlemen Suriah, langkah militer akan membawa bencana, perang, dan darah.“Kita tidak menginginkan itu semua,” katanya.

Habash yakin,tekanan diplomatik merupakan cara terbaik untuk melindungi warga sipil dan mendorong rezim berkuasa untuk duduk dan berunding dengan oposisi. Sementara, Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengatakan pada Fox New Sunday bahwa Washington mendukung perubahan rezim dari Assad.

Dia juga menekan agar oposisi menggelar demonstrasi damai. “Oposisi Suriah tidak menyerukan intervensi asing seperti yang dilakukan oposisi Libya,”katanya.




Sumber : SINDO

0 komentar:

Post a Comment