Nusa Dua, Bali - Komitmen Amerika Serikat (AS) dalam mendukung alat utama sistem senjata (alutsista) RI dikonkretkan dengan rencana hibah pesawat tempur F-16.
Mekanisme hibah kemarin menjadi agenda pembahasan dalam pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Menteri Pertahanan AS Leon Panetta.“Ada dibicarakan rencana hibah F-16 dari AS dengan berbagai variasi,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah seusai mendampingi Presiden SBY menerima Panetta di Nusa Dua,Bali,kemarin.
Faizasyah menyatakan, dalam pertemuan itu juga disampaikan komitmen AS terhadap kawasan Asia Tenggara dan rencana kedatangan Presiden Barack Obama. Duta Besar RI untuk AS Dino Patti Djalal mengemukakan bahwa detail mengenai kerja sama hibah tersebut belum sepenuhnya selesai dibahas. “Seperti masalah harga dan teknis belum, masih perlu dibahas lebih lanjut,”ujarnya.
Dino menyampaikan,pertemuan tertutup selama 45 menit antara Presiden SBY dan Panetta secara umum lebih membahas keinginan AS untuk mendorong arsitektur regional. Dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai situasi di Timur Tengah dan Asia Pasifik. Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Djoko Suyanto menegaskan bahwa pertemuan RI-AS fokus membahas peningkatan kerja sama kedua negara.
“Indonesia dan AS memiliki sejarah panjang kerja sama bilateral, antara lain di bidang maritim dan kontraterorisme,” kata dia seusai pertemuan. Sehari sebelumnya (Minggu 23/10), Menhan Purnomo Yusgiantoro dan Panetta melakukan pertemuan di sela-sela ASEAN Defence Ministerial Meeting (ADMM) untuk membahas kerja sama bidang militer. Dalam pertemuan ini AS menyatakan komitmennya untuk menyediakan alutsista bagi Indonesia.
Sumber : SINDO
0 komentar:
Post a Comment