Clock By Blog Tips

Thursday, September 15, 2011

PM Noda Khawatirkan Perkembangan Militer China

PM Yoshihiko Noda

Tokyo – Perdana Menteri baru Jepang Yoshihiko Noda memprihatinkan pembangunan militer China. Dia mendesak negara tetangganya itu agar bertindak sebagai anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat internasional.

Di hadapan parlemen,Noda kemarin menyatakan Jepang ingin mempererat hubungan dengan China menjelang ulang tahun yang ke-40, terkait pemulihan hubungan diplomatik. ”Di sisi lain, saya prihatin terkait kekuasaan mereka pada kekuatan pertahanan nasional yang tidak memiliki transparansi, dan akselerasi aktivis maritim mereka,”papar Noda, dikutip AFP.

”Saya berharap China dapat memainkan peran yang tepat sebagai anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat internasional. Saya pun ingin mengunjungi negara tersebut dengan menunggu waktu yang tepat bagi kedua belah pihak.” Noda dikenal memiliki pandangan yang sedikit keras terhadap China, sementara Beijing masih menaruh rasa jengkel terhadap Jepang yang menyatakan penjahat perang terkemuka Jepang dari Perang Dunia II seharusnya tidak lagi dianggap penjahat.

Sejak berkuasa Noda telah berjanji bahwa baik diamaupun kabinetnya tidak akan mengunjungi Kuil Yasukuni di Tokyo, sebagai penghormatan kepada korban perang yang tewas saat itu,dan langkah itu disambut baik oleh negara-negara tetangga Asia dari Jepang.Pada masa lalu, kunjungan ke Yasukuni yang dilakukan pemimpin pemerintahan Jepang selalu mengundang kontroversi di antara negara yang pernah dijajah Jepang, terutama China dan Korea Selatan.

Sementara itu,dalam makalah pertahanan tahunan yang diterbitkan bulan lalu, Jepang menyuarakan keprihatinan atas diperluasnya jangkauan angkatan laut China di perairan dekat Pasifik,dan lebih dari apa yang disebut ”kekaburan”yang begitu tumbuh pesat di anggaran militer Beijing. 


China menanggapinya dengan amarah dengan kementerian luar negeri menyebut makalah itu tidak bertanggungjawab, dan menegaskan sikap Beijing untuk memodernisasi pasukan militer adalah demi kepentingan pertahanan negara. Awal tahun ini pun, China mengumumkan anggaran belanja militer yang akan naik sebesar 12,7% dan menjadi 601,1 triliun yuan pada tahun 2011.

Terkait hal tersebut,Beijing telah berulang kali berusaha mengurangi kekhawatiran atas usahanya dalam mencari rudal canggih,satelit,senjata-perang cyber dan jet tempur, serta menekankan bahwa kebijakan mereka adalah kebijakan defensif alamiah.

Namun,kini China semakin tegas atas klaim terhadap Laut China Timur dan Laut China Selatan, karena mereka memandang sebagian besar kawasan itu sebagai wilayah maritimnya, sementara beberapa di negara Asia lainnya tengah bersaing atas kepemilikan.

China telah banyak investasi dalam mengembangkan pesawat jet tempur untuk pertama kalinya, pada Januari lalu,sebagai pembawa pesawat anti rudal balistik yang mampu menembus pertahanan yang paling kokoh dari kapal angkatan laut Amerika Serikat. 


Meskipun hubungan ekonomi cukup erat di kedua negara, hubungan antara Jepang dan China sering mengalami pasang surut akibat China yang melihat ini sebagai sebuah kegagalan Tokyo dalam menebus kesalahan yang cukup dari kekejaman pada masa perang lalu.


Sumber : SINDO

0 komentar:

Post a Comment