AS bisa memecahkan masalah utang dan pengangguran jika tidak menghabiskan miliaran dolar untuk melancarkan perang, seorang penulis AS telah mengatakan.
"Yang jelas raksasa yang telah salah yang tak seorang pun akan berbicara tentang ini di media AS bahwa kita telah menempatkan semua investasi kita ke dalam militer dan perang," kata David Swanson, penulis War is a lie (Perang adalah dusta), pada hari Rabu.
Swanson menambahkan bahwa jika uang dialokasikan pada investasi industri lain, sekitar 30 juta pekerjaan baru akan tercipta.
"Jadi dalam satu pengertian, kita tidak memiliki masalah utang atau masalah pengangguran, kita memiliki masalah politik dan kita memiliki masalah perang," katanya.
Selanjutnya, pernyataan Swanson datang ketika The Washington Post dan ABC News baru-baru ini melakukan jajak pendapat, yang dinyatakan bahwa 35 persen orang Amerika percaya mereka telah menjadi lebih buruk secara finansial di bawah pemerintahan Presiden AS Barack Obama.
Selanjutnya, pernyataan Swanson datang ketika The Washington Post dan ABC News baru-baru ini melakukan jajak pendapat, yang dinyatakan bahwa 35 persen orang Amerika percaya mereka telah menjadi lebih buruk secara finansial di bawah pemerintahan Presiden AS Barack Obama.
Jajak pendapat, yang diterbitkan pada Senin, mengungkapkan bahwa hanya 20 persen dari mereka yang disurvei percaya bahwa AS sedang menuju arah yang benar, sementara 77 persen percaya sebaliknya.
Ini datang sewaktu Amerika Serikat, pekan lalu mengumumkan bahwa Agustus adalah bulan pertama dari penciptaan nol lapangan kerja sejak tahun 1945.
Ini datang sewaktu Amerika Serikat, pekan lalu mengumumkan bahwa Agustus adalah bulan pertama dari penciptaan nol lapangan kerja sejak tahun 1945.
Beberapa ahli mengatakan bahwa dengan kecepatan penciptaan lapangan kerja, AS tidak akan mampu mencapai tingkat pra-resesi ketenagakerjaan secara keseluruhan sampai tahun 2017.
Sementara itu, AS telah meningkat sejak tahun 2001 pengeluaran militer dengan 81 persen sesuai dengan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
Sementara itu, AS telah meningkat sejak tahun 2001 pengeluaran militer dengan 81 persen sesuai dengan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI).
Perang di Irak dan Afghanistan telah menelan biaya lebih dari USD 1 triliun dari uang pembayar pajak. Beberapa ahli, bagaimanapun, memperkirakan biaya tidak langsung seperti bunga atas utang tambahan akan melebihi biaya langsung.
Sumber : islamtimes.org
0 komentar:
Post a Comment