Seorang pejabat Iran mengatakan penyebaran senjata nuklir AS di Eropa mengancam keamanan dan keselamatan negara tuan rumah dan membahayakan perdamaian internasional.
Penyebaran senjata nuklir AS di beberapa wilayah negara Eropa melanggar Konvensi Senjata Kimia (KSK), Wakil Tetap Iran kepada Dewan Eksekutif Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) Gharibabadi Kazem berkata.
Dia membuat pernyataan di "Konferensi Internasional Tahunan Dilema Nuklir ke 4: Sekarang dan Mendatang" di Den Haag.
Gharibabadi menyarankan negara-negara Barat untuk fokus pada ancaman nyata yang membahayakan perdamaian dan keamanan internasional, seperti senjata nuklir Israel, bukan menciptakan yang palsu.
"Hal ini mengejutkan bahwa di wilayah sensitif Timur Tengah, sementara Israel bukan anggota setiap perjanjian perlucutan senjata internasional atau pengawasan senjata dan memiliki gudang senjata pemusnah massal termasuk yang nuklir, dimana kebal terhadap setiap kritik," pejabat Iran mengatakan.
Israel, secara luas diyakini sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah dengan dideklarasikan memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir, mengejar kebijakan "ambiguitas yang disengaja" pada program nuklirnya.
Israel, secara luas diyakini sebagai satu-satunya pemilik senjata nuklir di Timur Tengah dengan dideklarasikan memiliki lebih dari 200 hulu ledak nuklir, mengejar kebijakan "ambiguitas yang disengaja" pada program nuklirnya.
Tel Aviv telah menolak tuntutan global untuk bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi (NPT) dan tidak membenarkan inspeksi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk mengamati program nuklirnya yang kontroversial.
"Bagaimana bisa negara-negara yang mendukung perlucutan senjata dan non-proliferasi senjata nuklir menutup mata mereka terhadap ancaman yang jelas?" Gharibabadi menuduh.
Dia menekankan sifat damai kegiatan nuklir Iran dan mengatakan, "Tidak ada bukti adanya program untuk membangun senjata nuklir telah ditemukan di Iran."
Dia menekankan sifat damai kegiatan nuklir Iran dan mengatakan, "Tidak ada bukti adanya program untuk membangun senjata nuklir telah ditemukan di Iran."
AS dan sekutunya menuduh Iran mengembangkan program nuklir militer. Pada Juni 2009, Dewan Keamanan PBB memberlakukan babak keempat sanksi terhadap sektor keuangan dan militer Iran di bawah tekanan Barat.
Para pejabat Iran telah berulang kali membantah tuduhan, dengan alasan bahwa sebagai penandatangan NPT dan anggota IAEA, Tehran memiliki hak untuk menggunakan teknologi nuklir untuk tujuan damai.
Sumber : islamtimes.org
woww...
0 komentar:
Post a Comment