Clock By Blog Tips

Thursday, August 11, 2011

Cina Memperingatkan Belanja Militer AS


Cina telah mengecam Amerika Serikat untuk intervensi militer di negara lain, mengatakan tindakan seperti itu dapat membahayakan ekonomi AS.

Beijing memperingatkan Washington bahwa campur tangan militer di luar negeri juga bisa "denganserius menghambat pembangunan yang stabil dari ekonomi global," lapor harian Inggris, Morning Star, mengutip sebuah komentar yang diterbitkan oleh -kantor berita negara China Xinhua.

Cina saat ini memiliki lebih dari $ 1 triliun di obligasi Treasury AS yang berhubungan dengan krisis keuangan Washington dan utang pemerintah AS dimana telah menempatkan China dalam air panas.

Bulan lalu, top Jenderal China Chen Bingde yang menghubungkan permasalahan keuangan AS dengan anggaran militernya.

Wakil rakyat di US House (DPR) menyetujui RUU menghabiskan 649 miliar dolar untuk militer bagi tahun fiskal pada 9 Juli2011. RUU yang disetujui termasuk dana untuk program nuklir AS atau konstruksi militer yang akan ditambah $ 33 miliar pada tagihan nanti.

Cina telah mendesak AS untuk mengubah kebijakannya atas tindakan campur tangan dan mendominasi yang menyeret turun ekonomi.

"Sekarang adalah waktu yang tepat bagi AS, yang terjebak dalam kesulitan ekonomi, untuk bercermin pada pemikiran dan perbuatan dominasi," kata media pemerintah Cina Xinhua.

AS telah meningkatkan belanja militer sebesar 81 persen sejak tahun 2001, menurut Stockholm International Peace Research Institute.

US Rep Barney Frank, seorang Demokrat senior di House Financial Services Committee, pada hari Senin menegaskan bahwa pengeluaran militer adalah "alasan terbesar" untuk downgrade peringkatan kredit AS.

Lembaga kredit Standard & Poor telah menurunkan rating dari pemerintah AS untuk AA + dari AAA.

Cina telah berulang kali mengkritik AS selama krisis utang. Para pejabat di Beijing mengatakan kegagalan Washington untuk mengendalikan utang bisa menempatkan kehidupan jutaan keluarga di dalam dan di luar perbatasan AS dalam bahaya.
 
 
 
 
Sumber : islamtimes.org

0 komentar:

Post a Comment