Armada kapal selam ringan produksi dalam negeri Iran semakin memantapkan langkahnya menyusul bergabungnya kapal selam Ghadir 948 dalam brigade angkatan laut di Zona pertama angkatan laut Iran.
Kapal selam buatan dalam negeri tersebut dimasukkan dalam armada kapal selam angkatan laut Iran di kota pelabuhan Bandar Abbas, sebelah selatan Iran, pada hari Senin kemarin di hadapan Komandan Pasukan Iran, Mayor Jenderal Ataollah Salehi, Menteri Pertahanan Mayor Jenderal Mohammad Mostafa-Najar dan komandan senior angkatan laut Laksamana muda Habibollah Sayyari.
Ketika didaulat untuk menyampaikan sambutan dalam upacara peluncuran kapal selam Ghadir 948, Menteri pertahanan Iran Brigadir Jenderal Mohammad Mostafa-Najjar mengatakan, "Negara Islam Iran telah berhasil menggapai banyak prestasi sendirian dan melalui ketergantungan akan pengetahuan domestik dengan cara yang tentunya akan mengejutkan para pemimpin dari kekuatan-kekuatan arogan."
Ungkapan tersebut merujuk pada kemampuan kementerian pertahanan Iran dalam merancang, memproduksi dan memasok berbagai jenis persenjataan untuk militer dalam negeri, dan mengatakan bahwa para staf kementerian yang berpengalaman mampu untuk memasok segala hal yang dibutuhkan oleh angkatan laut, angkatan udara dan angkatan darat, dan semuanya dibuat sendiri.
Mengenai upaya-upaya musuh dalam tiga dekade terakhir sejak bergulirnya revolusi Islam untuk menghambat laju perkembangan Iran, Najjar menekankan bahwa tekanan-tekanan tersebut menyebabkan Iran semakin berkembang dalam bidang politik, ekonomi, militer dan pertahanan negara.
Dia juga menggarisbawahi bahwa perkembangan teknologi di berbagai bidang, termasuk produksi peluru kendali artileri, kapal selam, kapal angkut dan lain-lain, masih memerlukan partisipasi dan pertukaran informasi serta pengalaman dengan sejumlah negara di Barat, namun Iran mampu mencapai tingkatan teknologi tercanggih hanya dengan bantuan para ahli dalam negeri.
Pada bulan November lalu, Iran mengumumkan bahwa kapal selam Ghadir buatan dalam negeri telah siap untuk memulai operasi.
Pihak militer Iran mengatakan bahwa kapal selam tersebut dapat dengan mudah menghindari deteksi karena telah dilengkapi dengan teknologi untuk menghindari sonar, selain itu kapal selam tersebut juga dapat menembakkan peluru kendali dan torpedo secara berbarengan.
Komandan angkatan laut Laksamana Muda Habibollah Sayyari, mengatakan bahwa kapal selam Ghadir membutuhkan waktu pengembangan selama sepuluh tahun.
Armada tersebut juga dilengkapi dengan 18 unit kapal berkecepatan tinggi. Angkatan Laut Iran saat ini sudah memproduksi Ghadir dan Nahang. Kapal selam Ghadir dilengkapi dengan peralatan dan teknologi militer yang tercanggih. Sementara kapal selam Nahang, kapal selam buatan sendiri - nomor dua setelah Ghadir, disebut-sebut sebagai salah satu proyek pertahanan terbesar negara tersebut.
Dalam mempersiapkan segala kemungkinan serangan militer terhadap negara tersebut, Iran mempersenjatai angkatan lautnya dengan sistem persenjataan tercanggih, yang kabarnya sanggup menembak kapal macam apapun yang berjarak hingga 300 km (185 mil) jauhnya dari lepas pantai.
Iran telah mendorong program perkembangan persenjataan dalam beberapa tahun belakangan untuk dapat membela diri. Iran telah mampu memproduksi jet tempurnya sendiri dan juga kendaraan lapis baja, demikian halnya dengan peluru kendali yang tidak terdeteksi radar dan sejumlah senjata canggih lainnya.
Minggu lalu, menteri pertahanan Iran meresmikan produksi hovercraft (kapal apung, kendaraan yang bisa berjalan baik di darat dan di laut) Younes 6.
Dalam upacara peresmian produksi Younes 6, Najjar mengatakan bahwa produksi perlengkapan militer di negara tersebut telah berlipat tiga dalam beberapa tahun terakhir dengan didukung oleh perencanaan yang mantap dari pihak kementerian.
Dua minggu lalu, Iran juga memulai proses produksi 30 persenjataan dan perlengkapan militer, termasuk barang-barang elektronik, telekomunikasi dan radar.
Iran sejauh ini telah mengembangkan sejumlah perlengkapan eksklusif, seperti kapal berkecepatan tinggi, kapal muatan, pesawat udara dengan bobot yang ringan dan kapal selam siluman mini sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kemampuan pertahanan maritim dan operasi-operasi bawah laut.
"Perlengkapan dan produksi yang tengah berlangsung di Iran berkaitan dengan alat elektronik dan manual untuk dipergunakan dalam peperangan, sistem radar dan sonar, kendaraan air dan udara, sisitem laser dan elektro optik juga kacamata canggih untuk melihat dalam kegelapan, alat komunikasi militer dan alat simulasi peperangan," kata Najar dalam upacara peluncuran beroperasinya produksi persenjataan dan perlengkapan militer tersebut.
Najjar menegaskan kembali di upacara tersebut bahwa Iran telah mampu memproduksi perlengkapan pmanual dan elektronik untuk dipergunakan dalam pertempuran, termasuk untuk mengumpulkan informasi, melakukan penyadapan, melacak posisi musuh melalui gelombang radio yang berbeda-beda memproses berbagai informasi dan memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi data-data musuh, melacak pemancar musuh dan mengacak atau mematikan pemancar musuh.
Sumber : Suara Media
0 komentar:
Post a Comment