Berita itu dikatakan oleh seorang pengamat regional strategis, Amin Hatit saat wawancara dengan Kantor Berita Fars News. Dia mengatakan, salah satu alasan mengapa Amerika akan memindahkan pangkalan militernya adalah bangkitnya rakyat Bahrain menentang Rejim Al-Khalifa.
Seorang pengamat regional strategis mengatakan, salah satu alasan bangkitnya rakyat Bahrain menentang Rejim Al-Khalifa adalah adanya pangkalan militer AS di kawasan. Fars News melaporkan.
Beberapa pekan lalu dilaporkan, Koran Times menulis sebuah laporan, rencana AS dalam beberapa waktu ke depan berencana memindahkan pangkalan armada lautnya dari Bahrain ke negara kawasan seperti Uni Emirat Arab dan Qatar. Namun hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari petinggi AS atau Bahrain.
Berita itu dikatakan oleh seorang pengamat regional strategis, Amin Hatit saat wawancara dengan Kantor Berita Fars News. Dia mengatakan, salah satu alasan mengapa Amerika akan memindahkan pangkalan militernya adalah bangkitnya rakyat Bahrain menentang Rejim Al-Khalifa.
"AS harus memindahkan pangkalan armada laut kelimanya dari Bahrain ke negara lain. Hal ini disebabkan, komando pusat harus berada di tempat yang aman dan Bahrain saat ini kondisinya sedang tidak stabil," jelas Amin Hatit.
"Semua mengetahui bahwa Qatar adalah negara yang sepenuhnya berada di bawah pengaruh AS dan di negara ini tidak terjadi gelombang protes anti pemerintah. Selain itu, populasi penduduk Qatar juga relatif sedikit. Oleh karena itu, munculnya gelombang protes dan instabilitas di negara ini tidak banyak berpengaruh pada keamanan pangkalan armada AS," ungkap Amin Hatit.
"Semua mengetahui bahwa Qatar adalah negara yang sepenuhnya berada di bawah pengaruh AS dan di negara ini tidak terjadi gelombang protes anti pemerintah. Selain itu, populasi penduduk Qatar juga relatif sedikit. Oleh karena itu, munculnya gelombang protes dan instabilitas di negara ini tidak banyak berpengaruh pada keamanan pangkalan armada AS," ungkap Amin Hatit.
Sumber : islamtimes.org
0 komentar:
Post a Comment